BLOG

 

Platfrom Blog

Sejak kehadiran blogger, bermunculan situs penyedia blog gratis sehingga menjadi alternatif bagi para blogger untuk membuat blog. Situs The Next Web mencatat 15 platform blog terbaik di dunia saat ini.

  1. WordPress (WordPress.com dan WordPress.org)
  2. Blogger (Blogspot.com)
  3. Tumblr
  4. Medium
  5. Svbtle
  6. Quora
  7. Postach.io
  8. Google+
  9. Facebook Notes
  10. SETT
  11. Ghost
  12. Squarespace
  13. Typepad
  14. Posthaven
  15. LinkedIn Influencers

Berdasarkan rangking popularitas, ada dua platform blog teratas atau paling banyak dikunjung user di level global, yaitu:

  1. Blogger/Blogspot

Blogger adalah penyedia layanan blog gratis yang menurut saya terbesar di dunia, karena blogger dimiliki oleh google, blogger dalam penyediaan blognya menggunakan domain blogspot.com dan setiap pemakainya akan menggunakan sub domain dari blogspot.com tersebut misalkan jinggasuci.blogspot.com itu merupana blog dari layanan blogger.com dengan nama domain yang berinduk pada blogspot.com. Hosting dari blogger.com tidak terbatas pemakainya tapi dengan aturan tertentu dan jika melanggar aturan blog tersebut akan dihapus oleh pihak google, misalkna blog yang terindikasi spam dll, hosting blogger hanya memperbolehkan untuk konten tulisan, upload foto, upload video, untuk file yang lain seperti exe, xls, pdf, rar, masih belum boleh oleh google,

Halaman admin blogger.com sangat simpel dengan tampilan berbagai macam pilihan bahasa, jadi penguna tidak kesulitan untuk memahaminya sesuai dengan bahasa masing-masing, disitu ada berbagai macam fasilitas diantaranya untuk posting konten yang digabung ke google +1 , jadi kita update konten langsung bisa otomatis sharing ke halaman google + 1 kita, ada juga halaman edit Template, disitu kita bisa mengoprek tampilan blog agar bisa kelihatan menarik dan sebagus mungkin, ada juga fasilitas posting lewat email, dengan fasilitas ini kita bisa memposting artikel hanya dengan mengirim email email ke email post kita, jadi untuk update artikel sangat dipermudah dengan fasilitas ini. Blogger.com juga memberi fasilitas Custom domain bagi kita yang ingin mempunya nama domain sendiri tanpa embel-emble blogspot.com. dalam satu akun blogger kita bisa mempunyai puluhan blog dengan sub domain bermacam macam sesuai keinginan kita, di blogger juga ada fitur ping otomatis jadi setiap update artikel akan otomatis di ping ke google search, dengan demikian blog kita akan bisa keindex google dengan cepat, jika blog tidak ingin di index google juga bisa dengan menggunakan fasilitas di admin blog agar google tidak mengindex blog kita.

Cara membuat blog di blogger sangatlah mudah cukup kita mempunyai email goole sama saja kita sudah mempunyai akun blogger, punya akun blogger sama saja punya blog di blogger.

Sejarah Blogger

Pada 23 Agustus 1999, Blogger diluncurkan oleh Pyra Labs. Sebagai salah satu perangkat publikasi blog pertama di dunia, Blogger berperan dalam mempopulerkan format blog di dunia. Pada Februari 2003, Pyra Labs diakusisi oleh Google, membuat sejumlah fitur premium Blogger yang sebelumnya dikomersialkan Pyra Labs menjadi layanan yang sepenuhnya gratis. Pada Oktober 2004, salah satu pendiri Pyra Labs, Evan Williams, mengundurkan diri dari Google.

Pada tahun 2004, Google membeli Picasa, dan mengintegrasikannya dengan Blogger sehingga pengguna Picasa dapat mempublikasikan koleksi foto miliknya ke situs blognya. Pada 9 Mei 2004, Blogger memperkenalkan beberapa perubahan besar pada sistem publikasi blognya, menambahkan fitur seperti templat yang memenuhi standar web, halaman arsip individual untuk masing-masing posting dan komentar, serta fitur posting melalui email. Pada 14 Agustus 2006, Blogger meluncurkan versi terbarunya dalam tahap beta, yang diberi nama kode “Invader”. Versi terbaru ini memigrasikan pengguna Blogger ke server milik Google dan menambahkan beberapa fitur baru. Pada Desember 2006, versi baru ini keluar dari tahap beta. Mei 2007, Blogger selesai memigrasikan semua data penggunanya ke server Google.

 

Desain ulang

Sebagai bagian dari desain ulang Blogger pada tahun 2006, semua blog yang ada di Blogger dimigrasikan ke server Google. Blogger mengklaim bahwa dengan migrasi tersebut, layanan mereka lebih stabil karena kualitas server yang dimiliki Google lebih baik dari sebelumnya. Seiring dengan migrasi layanan Blogger ke server Google ini, beberapa fitur baru diperkenalkan, meliputi manajemen label, antarmuka penataan layout template dengan cara geser-dan-letakkan (drag-and-drop), izin pembacaan blog (untuk membuat blog-blog pribadi) dan opsi web feed yang baru. Lebih lanjut, kini setiap blog diperbaharui secara dinamis, berbeda dengan sebelumnya di mana setiap posting atau komentar baru diperlakukan dengan menulis ulang file HTML.

Pada September 2009, Google memperkenalkan fitur baru sebagai bagian dari perayaan ulang tahunnya yang kesepuluh. Fitur tersebut meliputi tampilan baru untuk menulis post, penyempurnaan penanganan gambar, dan implementasi berbasis Google Docs lainnya, seperti:

  1. Menambahkan lokasi penulisan di post.
  2. Penanggalan tulisan ditentukan pada saat publikasi, bukan saat pembuatan.
  3. Pengubahan tautan di mode penulisan (Compose mode).
  4. Layanan penuh bagi Safari 3.
  5. Tampilan pratayang yang menampilkan post dengan perkiraan lebar tulisan dan ukuran font ketika tulisan tersebut dipublikasikan.
  6. Toolbar yang baru dengan tampilan khas Google, waktu pemuatan yang lebih cepat, dan tombol Undo serta Redo.

Pada tahun 2010, Blogger memperkenalkan template baru dan melakukan desain ulang situsnya. Pada tahun 2013, Blogger mengupdate fitur fiturnya salah satunya fitur komentar dan integrasi pada google+, ada beberapa fitur baru diantaranya :

Kelebihan Blogger:

  1. Terintegrasi dengan Google Account. Jika anda memiliki account di gmail atau Google reader, otomatis anda sudah memiliki account blogger.com
  2. Proses Sign Up yang mudah.
  3. Bisa memasang script AdSense.
  4. Panel Kontrol yang sangat sederhana dan mudah dimengerti.
  5. Tersedia navigasi dalam bahasa Indonesia.
  6. File CSSnya dapat diedit.
  7. Navigasi admin sederhana, dan mudah dimengerti : posting, Pengaturan, Tata Letak
  8. Ada widget untuk polling
  9. Bisa memiliki banyak blog dalam satu account

Kekurangan Blogger:

  1. Tampilan dashboard terlalu sederhana. kurang fancy
  2. Pilihan template bawaan terlalu sedikit, sehingga banyak blog dengan tampilan sejenis. Hey, siapa yang suka menjadi generik?
  3. Jika pengunjung hendak memberikan komentar, pengunjung perlu membuka halaman baru. Ini cukup menjengkelkan.
  4. Tidak bia melihat statistik pengunjung. jumlah pengunjung, search term yang mereka pakai, dari mana mereka berasal, dan berbagai statistik lain. ( kecuali anda memasang script tracker Google Analytics di widget anda. sedang kami uji coba nih.
  1. WordPress

WordPress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). WordPress dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data (database) MySQL. PHP dan MySQL, keduanya merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open source software).[4] Selain sebagai blog, WordPress juga mulai digunakan sebagai sebuah CMS (Content Management System) karena kemampuannya untuk dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. WordPress adalah penerus resmi dari b2/cafelog yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi. Nama WordPress diusulkan oleh Christine Selleck, teman Matt Mullenweg. WordPress saat ini menjadi platform content management system (CMS) bagi beberapa situs web ternama seperti CNN, Reuters, The New York Times, TechCrunch, dan lainnya.

Rilis terbaru WordPress adalah versi 4.1.1 (18 Februari 2015). WordPress didistribusikan dengan Lisensi Publik Umum GNU.

Sejarah WordPress dimulai saat Matt Mullenweg yang merupakan pengguna aktif dari b2 mengetahui bahwa proses pengembangan b2 dihentikan oleh pemrogramnya (programmer) yang bernama Michel Valdrighi, Matt Mullenweg merasa sayang dan mulai melanjutkan pengembangan b2.

WordPress muncul pertama kali pada tahun 2003 hasil kerja keras Matt Mullenweg dengan Mike Little. Yang membuat WordPress makin terkenal, selain karena banyaknya fitur dan tampilan yang menarik, adalah juga karena dukungan komunitas terhadap perangkat lunak sumber terbuka untuk blog.

Kelebihan WordPress:

  1. Terintegrasi dengan berbagai Produk Automattic lain seperti akismet dan gravatar.
  2. Proses Sign up mudah
  3. Bisa memiliki banyak blog dalam satu account
  4. Fitur My Comments. Jika anda memberikan komentar di blog wordpress.com lainnya, anda dapat mlihatnya di dashboard blog anda
  5. Fitur BlogStat. Anda dapat melihat statistik blog anda. Berapa pengunjung yang datang, search term apa yang mereka pakai, Post paling diminati pengunjung, dan lain – lain.
  6. Tampilan dashboard blog yang fancy.
  7. Tersedia navigasi dalam bahasa Indonesia
  8. Template bawaan yang sangat banyak

 

Kekurangan WordPress :

  1. Tidak bisa pasang script adsense.
  2. Tidak bisa edit CSS. Sebenarnya bisa sih, tapi anda harus upgrade layanan ke versi berbayarnya.
  3. Tampilan dashboard sedikit kompleks.
  4. Tidak bisa menambah plugin

Jadi ini kesimpulan kami :

pilih blogger.com, jika :

  1. Anda mau memasang Adsense di Blog anda
  2. yang penting anda bisa nge-blog, menuangkan apa yang ada di pikiran anda dalam bentuk tulisan; tanpa di pusingkan dengan masalah – masalah teknis

 

atau pilih wordpress.com jika :

  1. Anda menginginkan pengalaman yang “lebih”dalam nge-blog
  2. Anda tidak berniat memasang Adsense di blog anda

 

Manfaat Blog

  1. Berbagi tulisan, baik dalam bentuk cerita, pengalaman dan pengetahuan lainnya. Sehingga orang lain yang membutuhkan, lalu menemukan tulisan Anda, merasakan kebermanfaatan blog Anda.
  2. Sarana untuk mempromosikan produk barang atau jasa. Dengan kata lain, blog bisa Anda manfaatkan sebagai toko online.
  3. Dapat menghasilkan uang. Penghasilan tersebut bisa anda jadikan sebagai penghasilan sampingan ataupun penghasilan tetap, asalkan Anda benar-benar serius dalam mengembangkannya. Misalnya mengikuti PPC, bisnis Afiliate, dan lain sebagainya.
  4. Sarana untuk berkreasi, misalnya Anda suka menulis, edit foto, Fotografer, dll. Anda bisa share dan tunjukkan kepada dunia hasil karya Anda.
  5. Menjadi media curhat. Di blog Anda bisa bercerita apa saja yang ingin Anda ceritakan. Tentunya sangat lebih bijak jika itu dapat memberikan dampak positif terhadap pembaca Anda. Sehingga pemikiran-pemikiran Anda dapat anda curahkan dengan plong.
  6. Menjadi media untuk mempopulerkan sesuatu atau diri sendiri. Banyak orang sukses, berawal dari iseng-iseng nge-blog.
  7. Mencari teman. Dalam dunia blogger, kita tidak bisa hidup sendiri, tanpa blogger lainnya, sebagai blogger tentunya membutuhkan blogger lain untuk saling sharing, bertukar link, dll. Belajar untuk lebih baik. Biasanya sesama blogger akan saling berkomentar satu sama lain, sehingga kita bisa mengetahui kekurangan-kekurangan dalam konten yang kita share.
  8. Belajar untuk lebih baik. Biasanya sesama blogger akan saling berkomentar satu sama lain, sehingga kita bisa mengetahui kekurangan-kekurangan dalam konten yang kita share.
  9. Memotivasi kita, untuk selalu memberikan yang terbaik kepada pembaca. Karena sebagai manusia, tentunya kita ingin dipuji dari yang terbaik yang bisa kita berikan kepada pembaca/orang lain. Selain itu Anda juga akan berusaha belajar banyak hal
  10. Blog sebagai media satu arah : Bentuk ini hanya menampilkan pengalaman hidup penulis, atau satu nukilan, semata-mata hanya suka-suka saja, kemudian menutup ruang komentar untuk pembaca.
  11. Blog sebagai media dua arah : Bentuk ini seperti yang pertama, hanya saja dengan cara ini, mampu memberi peluang kepada pembaca untuk memberi komentar dan mengenali penulis berikutnya menjalin persahabatan melalui blog itu.
  12. Blog sebagai media berbagai arah : Bentuk ini pun hanya memiliki perbedaan tipis dengan dua bentuk diatas, jika keduanya hanya di buat dengan suka-suka, yang ini di buat dengan tujuan tertentu. Diantaranya sebagai maklunat dan pendidikan, promosi barang jualan, membela, dan iklan.
  13. Informasi dan Pendidikan : Blog jenis ini hanya bisa dibuat oleh penulis yang berpendidikan atau yang memiliki pengalamannya sendiri.
  14. Promosi barang : Blog jenis ini jika kita tidak mampu membuatnya kita bisa mempekerjakan orang lain, yang penting kita ada barang ataupun mendistribusikan barang orang lain yang ingin kita pasarkan.
  15. Iklan : Blog jenis ini adalah blog yang lebih mudah digunakan, kita hanya perlu mengetahui sedikit banyak cara dan teknik “blogging”. Sementara itu kita tidak perlu mengeluarkan modal yang banyak, ini karena kita bisa memulai blog kita di http://www.blogger.com / start dengan gratis. Untuk yang mampu bisa menggunakan domain dan hosting yang membutuhkan biaya seperti di http://www.namsahaz.com serta mengunakan weblog http://www.wordpress.com Salah satu contohnya adalah “Google Adsense” dan ini juga disebut dengan “pay per click”. Bila kita menggunakan blog bentuk ini, maka kita berperan sebagai “Adsense Publisher”, yang mana kita bekerja dengan Google sebagai majikan. Setiap iklan yang diklik akan dibayar berupa cek setelah sampai minimum USD100 apabila nilai minimum tidak dapat dicapai pada bulan itu, maka akan dibawa ke depan sampai nilai USD100 cukup dan cek akan tiba di tangan Anda.

 

CAMTASIA

Apa itu Camtasia ?

Camtasia Studio adalah Software (Perangkat Lunak) yang dikembangkan oleh TechSmith Corporation. Camtasia digunakan untuk merekam semua aktivitas yang ada pada desktop Komputer. Software ini dapat dimanfaatkan untuk membuat video tutorial atau media pembelajaran yang lebih mudah.

 

Penjelasan Tentang Camtasia

Dalam Camtasia Studio, suatu aplikasi yang dapat anda konversi dengan format ‘camrec’ menjadi format yang anda inginkan (SWF, WMV, AVI, RM, dll). Selain itu, anda juga dapat menambahkan berbagai efek yang sudah disediakan misalnya menambahkan efek transisi, menambahkan background musik, memberikan zoom, callouts, dan fasilitas lainnya yang akan mendukung video rekaman anda. Software ini sangat populer oleh para pembuat tutorial dan pembuat CD Interaktif. karena dari dahulu camtasia memang selalu lebih unggul dalam recording screen. adapun Fungsi dari Camtasia sebagai berikut :

  1. Merekam aktivitas layar pada Desktop komputer agan
  2. Mengedit Video (seperti menambahkan teks, gambar, animasi, atau transisi)
  3. Mengkonversi ke Format video tertentu, seperti SWF, FLV, AVI, RM, dll.

 

Keunggulan Camtasia :

Adapun keunggulan dari aplikasi rekam video ini diantaranya:

  1. File size hasil recording lebih kecil Selain lebih kecil juga perekaman gambar lebih halus dan lebih rendah menggunakan memori saat merekam layar.
  2. Support multi layerCamtasia bisa support beberapa track video secara langsung.
  3. Interaktif quizAnda juga dapat membuat quiz untuk hasil rendernya layaknya CD Interaktif, ada banyak pilihan tipe quiz yang dapat anda pilih.
  4. Support HD Untuk export output HD camtasia sudah mampu membuat lebih baik. dan hasil export bisa menggunakan format player HTML5.
  5. Animasi motionLayer atau track pada timeline bisa dianimasikan seperti di adobe premiere.
  6. Visual Effect Walaupun hanya sederhana, camtasia studio dilengkapi dengan visual Effect.

 

Dalam Camtasia Studio, anda dapat mengkonversi format ‘camrec’ menjadi format yang anda inginkan (SWF, WMV, AVI, RM, dll). Selain itu, anda juga dapat menambahkan berbagai efek yang sudah disediakan misalnya menambahkan efek transisi, menambahkan background musik, memberikan zoom, callouts, dan fasilitas lainnya yang akan mendukung video rekaman anda. Software ini sangat populer oleh para pembuat tutorial dan pembuat CD Interaktif. karena dari dahulu camtasia memang selalu lebih unggul dalam recording screen.

Ini nih kelebihannya :

  1. file size hasil recording lebih kecil

selain lebih kecil juga perekaman gambar lebih halus dan lebih rendah menggunakan memori saat merekam layar.

  1. support multi layer

tidak seperti versi sebelumnya yang hanya mempunyai 1 track video, kini camtasia 8 bisa support beberapa track video secara langsung.

  1. interaktif quizanda juga dapat membuat quiz untuk hasil rendernya layaknya CD Interaktif, ada banyak pilihan tipe quiz yang dapat anda pilih.
  2. support HD

untuk export output HD camtasia 8 sudah mampu membuat lebih baik. dan hasil export bisa menggunakan format player HTML5.

  1. animasi motion

layer atau track pada timeline bisa dianimasikan seperti di adobe premiere.

  1. Visual Effect

walaupun hanya sederhana, camtasia studio 8 dilengkapi dengan visual Effect.

Perkembangan dunia perpustakaan (Otomasi Perpustakaan)

Perkembangan dunia perpustakaan, dari segi data dan dokumen yang disimpan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri dari kumpulan koleksi buku tanpa katalog, kemudian muncul perpustakaan semi modern yang menggunakan katalog (index). Perkembangan mutakhir adalah munculnya perpustakaan digital (digital library) yang memiliki keunggulan dalam kecepatan pengaksesan karena berorientasi ke data digital dan media jaringan komputer (internet). Di sisi lain, dari segi manajemen (teknik pengelolaan), dengan semakin kompleksnya koleksi perpustakaan, saat ini muncul kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi untuk otomatisasi business process di perpustakaan. Sistem yang dikembangkan kemudian terkenal dengan sebutan sistem automasi perpustakaan (library automation system). Proses pengolahan data koleksi menjadi lebih akurat dan cepat untuk ditelusur kembali. Dengan demikian para pustakawan dapat menggunakan waktu lebihnya untuk mengurusi pengembangan perpustakaan karena beberapa pekerjaan yang bersifat berulang (repetable) sudah diambil alih oleh komputer.Makalah ini menguraikan tentang pemanfaatan teknologi informasi, khususnya dalam pengelolaan data elektronik dan sistem automasi perpustakaan dari berbagai sudut pandang.

Automasi perpustakaan adalah sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi (TI). (Nur: 2007) Dengan bantuan teknologi informasi maka beberapa pekerjaan manual dapat dipercepat dan diefisienkan. Selain itu proses pengolahan data koleksi menjadi lebih akurat dan cepat untuk ditelusur kembali. Dengan demikian para pustakawan dapat menggunakan waktu lebihnya untuk mengurusi pengembangan perpustakaan karena beberapa pekerjaan yang bersifat berulang (repetable) sudah diambil alih oleh komputer.

 

 

Perbedaan Automasi perpustakaan dengan perpustakaan digital

Menurut (Arif: 2003) perbedaan automasi perpustakaan dan perpustakaan digital adalah terletak pada sistemnya, keduanya dijelaskan sebagai berikut.

  1. Sistem Automasi Perpustakaan adalah penerapan teknologi informasi pada pekerjaan administratif di perpustakaan agar lebih efektif dan efisien. Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi perpustakaan adalah pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan lain sebagainya.
  2. Sistem perpustakaan digital adalah penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Atau secara sederhana dapat dianalogikan sebagai tempat menyimpan koleksi perpustakaan yang sudah dalam bentuk digital.

Selain perbedaan di atas, Wicaksono menambahkan perbedaan antara perpustakaan digital dengan automasi perpustakaan. Perbedaan tersebut adalah dalam hal aksesibilitas dan manajemen pengembangan sistemnya. Keduanya akan dijelaskan sebagai berikut.

  1. Aksesibilitas

Dalam Sistem perpustakaan digital dirancang agar koleksi perpustakaan mudah diakses dan jangkauan aksesnya luas, penelusur darimanapun dapat mendapatkan buku secara langsung tanpa harus bertatap muka dengan pengelola. Sedangkan dalam automasi perpustakaan aksesnya masih sulit sebab hanya anggota saja yang mampu mengakses dan harus datang ke lokasi perpustakaan.

  1. Manajemen pengembangan sistem

Implementasi sistem perpustakaan digital merupakan hal yang kompleks dan rumit, perlu perencanaan yang matang. Mulai dari menyiapkan white papers, spesifikasi

fungsional sistem, model bisnis, manajemen tekhnologi, isu legal, manajemen SDM,

prosedur dan lain-lain. Sedangkan dalam perpustakaan terautomasi manajemen pengembangan sistemnya tidak serumit digitalisasi.

 

 

 

 

 

Faktor penggerak dan alasan membuat automasi perpustakaan menurut Purwono

yaitu:

Faktor Penggerak

  • Kemudahan mendapatkan produk TI
  • Harga semakin terjangkau untuk memperoleh produk TI
  • Kemampuan dari teknologi informasi
  • Tuntutan layanan masyarakat serba klik

Alasan lain

  • Mengefisienkan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan
  • Memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan
  • Meningkatkan citra perpustakaan
  • Pengembangan infrastruktur nasional, regional dan global

Cakupan dari Automasi Perpustakaan

  • Pengadaan koleksi
  • Katalogisasi
  • Sirkulasi, reserve, inter-library loan
  • Pengelolaan terbitan berkala
  • Penyediaan katalog (OPAC)
  • Pengelolaan anggota
  • Statistik (Laporan)

 

Beberapa hal yang harus diketahui dan dikerjakan oleh pustakawan dalam

mengautomasikan perpustakaannya adalah:

  • Paham akan maksud dan ruang lingkup dan unsur dari AP (automasi perpustakaan)
  • Paham dan bisa mengapresiasi pentingnya melaksanakan analisis sistem yang

menyeluruh sebelum merencanakan desain sistem

  • Paham akan dan bisa mengapresiasi manfaat analisis sistem dan desain, implementasi,

evaluasi dan maintenance.

  • Paham akan proses evaluasi software sejalan dengan proposal sebelum menentukan

sebuah sistem

  • Paham akan dan bisa mengapresiasi pentingnya pelatihan untuk staf dan keterlibatan

mereka dalam seluruh proses kerja

 

 

 

Komponen Automasi Perpustakaan

Menurut Arif , Sebuah Sistem Automasi Perpustakaan pada umumnya terdiri dari 3

(Tiga) bagian, yaitu :

(1) Pangkalan Data,

(2) User/Pengguna, dan

(3) Perangkat Automasi.

Perangkat Lunak Automasi (Software)

Sebuah perpustakaan yang hendak menjalankan proses automasi maka harus ada sebuah perangkat lunak sebagai alat bantu. Perangkat lunak ini mutlak diperlukan keberadaannya karena digunakan sebagai alat bantu mengefisienkan dan mengefektifkan proses.

 

Ada 3 (tiga) cara untuk memperoleh perangkat lunak, antara lain :

  1. Membangun sendiri dengan bantuan seorang developer perangkat lunak. Jika instansi Anda mempunyai tenaga programer maka langkah pertama ini bisa dilakukan karena dapat menghemat biaya membeli perangkat lunak automasi.
  2. Menggunakan perangkat lunak gratis, misalnya : CDS/ISIS, WinISIS, KOHA, OtomigenX, Senayan Library, dan sebagainya. Perangkat lunak ini bisa didapatkan dari internet karena didistribusikan secara gratis kepada semua saja yang memerlukan. Walaupun gratis perangkat lunak ini masih banyak kekurangan dan masih harus dimodifikasi lebih lanjut agar memenuhi sesuai dengankebutuhan masing-masing perpustakaan.
  3. Membeli perangkat lunak komersial beserta training dan supportnya yang dibangun oleh pihak ketiga. Perangkat lunak komersial, merupakan hasil riset pengembangnya dan mudah untuk diimplementasikan karena hanya perlu dilakukan perubahan fitur sedikit atau tidak sama sekali. Training dan Support selama beberapa periode waktu juga akan diberikan oleh vendor secara penuh sehingga pengguna dapat langsung menggunakan tanpa harus bersusah payah lagi. Pilihan ini dapat dipilih jika terdapat dana yang mencukupi untuk membeli perangkat lunak.

 

 

Pilihan yang dijatuhkan, software harus:

  • Sesuai dengan keperluan
  • Memiliki ijin pemakaian
  • Ada dukungan teknis, pelatihan , dokumentasi yang relevan serta pemeliharaan.
  • Menentukan staf yang bertanggungjawab atas pemilihan dan evaluasi software.

 

Ketiga komponen automasi tersebut dijelaskan sebagai berikut.

  1. Pangkalan Data

Setiap perpustakaan pasti tidak akan terlepas dari proses pengelolaan koleksi. Tujuan dari proses ini untuk memperoleh data dari semua koleksi yang dimiliki dan kemudian mengorgani-sirnya dengan menggunakan kaidah-kaidah ilmu perpustakaan. Pada sistem manual, proses ini dilakukan dengan menggunakan bantuan media kertas atau buku. Pencatatan pada kertas atau buku merupakan pekerjaan yang sangat mudah namun juga merupakan suatu proses yang tidak efektif karena semua data yang telah dicatat akan sangat sulit ditelusur dengan cepat jika jumlah sudah berjumlah besar walaupun kita sudah menerapkan proses peng-indeks-an. Dengan menggunakan bantuan teknologi informasi, proses ini dapat dipermudah dengan memasukkan data pada perangkat lunak pengolah data seperti : CDS/ISIS (WINISIS), MS Access, MySQL. Perangkat lunak ini akan membantu kita untuk mengelola pangkalan data, ini menjadi lebih mudah karena proses pengindeksan akan dilakukan secara otomatis dan proses penelusuran informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan akurat karena perangkat lunak ini akan menampilkan semua data sesuai kriteria yang kita tentukan.

  1. User/Pengguna

Sebuah sistem automasi tidak terlepas dari pengguna sebagai penerima layanan dan seorang atau beberapa operator sebagai pengelola sistem. Pada sistem automasi perpustakaan terdapat beberapa tingkatan operator tergantung dari tanggung jawabnya. Dalam setiap program aplikasi, user mempunyai tingkatan yang berlainan. Misalnya di dalam otomigenx (aplikasi Automasi Perpustakaan Buatan Perpustakaan ITB) user dibagi menjadi dua yaitu administrator dan nonadministrator.

  1. Perangkat Automasi

Perangkat automasi yang dimaksud disini adalah perangkat atau alat yang digunakan untuk membantu kelancaran proses automasi. Perangkat ini terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu : a. Perangkat Keras, dan b. Perangkat Lunak Automasi. Tanpa adanya dua perangkat ini secara memadai maka proses automasi tidak akan dapat berjalan dengan baik.

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

 

  1. Materi TOT Technologi Information & Communication oleh Unesco dan Pusnas RI di Yogyakarta 1999
  2. Konsep, Desain dan Implementasi Perpustakaan Elektronik : Integrasi Perpustakaan Terotomasi dan Perpustakaan Digital Untuk Perpustakaan Nasional di Indonesia Oleh: Ismail Fahmi
  3. Model Implementasi Protokol OAI dalam IndonesiaDLN dan Hubungannya dengan Digital Library di Luar Negeri oleh Rurie Muharto

https://aurajogja.wordpress.com/2006/07/11/otomasi-perpustakaan/

Percetakan Buku

Percetakan (printing) merupakan teknologi atau seni yang memproduksi salinan dari sebuah image dengan sangat cepat, seperti kata-kata atau gambar-gambar di atas kertas, atau kain. Setiap harinya, milyaran bahan cetak diproduksi, termasuk buku, kalender, buletin, majalah, surat kabar, poster, undangan pernikahan, perangko, kertas dinding, dan bahan kain. Ini karena hasil percetakandapat dengan cepat mengomunikasikan suatu pemikiran dan informasi kepada jutaan orang. Percetakan dianggap sebagai salah satu penemuan yang paling penting dan berpengaruh di dalam sejarah peradaban manusia.

Sejak pertengahan 1400-an hingga awal 1900-an, percetakan merupakan satu-satunya bentuk komunikasi massa. Pendidikan bergantung pada ketersedian bahan bacaan, bahkan setelah penemuan-penemuan seperti radio, televisi, dan gambar bergerak, hasil dari media cetak tetap menjadi sumber informasi utama bagi dunia.Pada masa sekarang ini, percetakan merupakan industri penting di setiap negara maju di dunia.

 

Percetakan : Proses dan Tahapannya

Sebelum produk percetakan siap diterbitkan lalu dipasarkan, produk tersebut harus melalui rangkaian tahapan yang termasuk di dalamnya typesetting, persiapan seni gambar (art work preparation), pemasangan gambar (image assembly), platemaking, dan operasi penyelesaian (finishing operation).

 

Typesetting

Setiap karakter yang dicetak diciptakan dari type.Setiap karakter huruf cetak mewakili satu huruf, nomor, atau tanda baca. Typesetting adalah tahap pertama dalam proses percetakan. Inilah metode di mana kata-kata (disebut salinan) diubah menjadi corak yang sesuai untuk proses percetakan. Kini, kebanyakan huruf cetak disesuaikan oleh komputer. Typesetting modern disebut juga phototypesetting atau komposisi komputer.Komputer telah merevolusi industri typesetting. Dulu, percetakan surat kabar harus mengatur setiap karakter secara manual setiap individu huruf cetak, namun kini seorang reporter bisa mengetik cerita menggunakan keyboard komputer dan mengirimnya secara elektronik ke mesin typesetting otomatis. Mesin-mesin ini mampu mengatur tipe pada kecepatan 10.000 karakter per detik.

Pada phototypestting, setiap karakter typeset diciptakan dari master image dari karakter tersebut. Master image disimpan baik secara fotografis maupun sebagai informasi digital didalam komputer.

 

Image Assembly (Pengaturan gambar)

Saat huruf cetak telah siap, maka akan dikombinasikan dengan ilustrasi dan kemudian diletakkan pada posisinya di halaman. Proses ini disebut layout. Film dari huruf cetak dikombinasikan dengan film dari ilustrasi didalam proses yang dinamakan stripping. Kombinasi akhir setiap film dari setiap halaman digunakan untuk platemaking.

Satu plat percetakan biasanya mengandung beberapa image dari berbagai halaman berbeda. Film-film final dari semua halaman diposisikan diatas plat sehingga halaman-halaman tersebut berada dalam urutan yang benar setelah lembaran cetakan dicetak dan dilipat. Proses ini disebut sebagai imposition stripping.

 

Platemaking (Pembuatan Plat)

Setelah semua lembaran salinan typeset dan artwork telah dipasang menjadi layouts, proof dibuat untuk memastikan semua bagian dan warna ada dalam tempat yang sesuai. Proof memberikan kesempatan pada pelanggan untuk menilai adanya kesalahan dan untuk melihat bagaimana hasil cetakan akan terlihat nantinya.

Akhirnya, layout yang dikoreksi (flats) digunakan untuk membuat plat darimana gambar akan dicetak. Plat ini dibuat dari substansi keras seperti logam, karet, atau plastik. Gambar yang hendak dicetak ditransfer ke plat sekaligus dengan cara yang berbeda-beda. Gambar akan tercetak ketika plat yang telah ditintai menekan kertas atau material lain.

 

 

 

 

Printing Presses (Mesin Pencetak)

Saat plat percetakan telah dibuat, plat akan diletakkan pada mesin yang dinamakan presses yang digunakan untuk mencetak pada kertas atau material lainnya. Mesin percetakan melakukan beberapa fungsi otomatis: Presses menintakan plat; meletakkan kertas atau bahan lain ke plat: mencetak image dengan mentransfer tinta dari plat ke kertas atau material lain; dan melekatkan bagian-bagian yang tercetak. Beberapa presses, disebut perfecting presses, mampu memcetak kedua sisi kertas pada saat yang bersamaan.

Presses bisa merupakan sheet-fed (menggunakan satu sheet pada satu waktu) atau web-fed (menggunakan rol yang berkesambungan, atau web dari kertas atau material lain.) Presses bisa mencetak satu warna atau beberapa warna.Pada percetakan multiwarna, setiap warna membutuhkan unit percetakan yang terpisah, masing-masing memiliki plat dan tintanya sendiri.

Ada banyak macam presses yang berbeda, tetapi semua itu hanya terdiri atas tiga kategori dasar: platen (permukaan rata) presses; presses silinder; dan rotary (gerakan memutar) presses. Dari ketiga kategori ini, rotary presses merupakan jenis yang paling sering digunakan saat ini.

 

Penyelesaian dan Penjilidan

Setelah material selesai dicetak, material biasanya melewati operasi akhir untuk menjadi produk yang telah selesai. Beberapa cetakan lembaran, seperti poster dan alat tulis menulis kantor, bisa langsung dikirimkan tanpa proses yang lebih lanjut. Bagaimanapun juga, kebanyakan produk yang dicetak dalam ukuran besar terdiri atas beberapa gambar yang terpisah.Setelah lembaran ini dicetak dan dilipat, barang-barang ini disebut sebagai signatures. Signature disusun sesuai urutannya, dibatasai, dan dipotong.Pekerjaan ini memerlukan pelipatan dan memotong signatures, atau membuat macam dari paket khusus dan material periklanan, disebut juga finishing. Prosedur penjahitan, penjepretan (stapling), atau pengeleman halaman ke punggung (untuk membuat material seperti buku, majalah, dan katalog) disebut sebagai binding.

Ada banyak metode percetakan yang berbeda, tetapi hanya tiga yang biasa digunakan secara umum.Perbedaan paling menonjol adalah mengenai tipe dari plat, atau permukaan pencetakan. Mereka menggunakan: percetakan letterpress dilakukan dengan permukaan pencetakan yang timbul; litografi dilakukan dari permukaan pencetakan datar; dan gravure dilakukan dari permukaan pencetakan yang cekung kedalam.

 

Percetakan Letterpress

Letterpress atau percetakan bergambar timbul merupakan metode percetakan yang paling tua. Contoh sederhana dari prinsip letterpress adalah cap karet. Image yang hendak dicetak diukir pada sebuah karet datar, meninggalkan image yang timbul pada permukaan karet. Ketika tinta diaplikasi pada permukaan timbul ini kemudian ditekankan pada kertas atau material lain maka gambar akan tercetak.

Orang China menggunakan relief method ini ketika mereka menciptakan Diamond Sutra sebagai buku pertama yang pernah dicetak.Ini dilakukan dengan mengukir aksara China pada blok-blok kayu.Tinta kemudian diaplikasi pada karakter yang timbul, kemudian ditekankan dengan tangan pada kertas mulberry-bark.Kebanyakan sejarawan percaya bahwa Johann Gutenberg dari Mainz, Jerman merupakan penemu prosespercetakan letterpress seperti yang kita ketahui sekarang.Gutenberg tidak menggunakan metode tangan dan balok.Sekitar tahun 1440, dia menemukan sebuah cetakan tangan untuk membuat potongan individual tipe dari timah leleh dan material lainnya. Cetakan ini mampu membuat banyak salinan identik dari karakter yang sama dan semua karakter dapat dibuat dari cetakan dalam ukuran yang sama yang menjadikannya tersusun dan cocok satu sama lain dengan akurat. Karena potongan logam ini dapat digunakan kembali dan digerakkan maka penemuan ini disebut juga moveable type.Metode percetakan ini disebut sebagai letterpress karena mencetak huruf-huruf individual dalam sekali tekan.

 

Letterpress Plates (Plat Letterpress)

Kebanyakan plat yang digunakan untuk proses percetakan letterpress sebenarnya merupakan plat duplikat atau copy dari plat original. Plat original terbuat dari lembaran datar dari zinc, magnesium, atau tembaga yang telah dibalut dengan bahan kimia bersensitivitaskan cahaya. Setelah disingkapkan ke cahaya melalui film negatif, bahan kimia akan menghilang pada daerah non-image yang tidak terekspos, meninggalkan image yang hendak dicetak timbul diatas permukaan. Plat-plat original ini disebut engravings yang digunakan untuk menduplikat plat.

Ada empat jenis plat duplikat yang umumnya digunakan untuk percetakan letterpress, yaitu electrotypes, stereotypes, plat plastik, dan plat karet.

 

Litografi (Percetakan Offset)

Dalam litografi, image dicetak dari sebuah permukaan datar daripada permukaan timbul. Proses ini berdasarkan prinsip bahwa minyak (lemak) dan air tidak akan tercampur. Ketika litogrfi ditemukan pada tahun 1798 oleh Aloys Senefelder di Munich, Jerman, itu merupakan perkembangan percetakan yang signifikan dalam lebih dari 350 tahun terakhir. Hari ini kebanyakan barang dicetak dengan litografi daripada metode yang lain.

Litografi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani: lithos dan graphos, yang sama-sama memiliki arti “menulis di atas batu.” Senefelder menggunakan krayon berminyak atau suatu cairan untuk menggambarkan ilustrasi di atas sebuah batu datar.Dia kemudian membasahi seluruh bagian batu dengan air.Ilustrasi dari minyak tersebut menolak airnya (air tidak mau melengket pada minyak).Akan tetapi, sisa bagian batu yang merupakan daerah non-gambar menerima airnya dan tetap basah.Ketika Senefelder menaruh tinta berbahan dasar minyak di atas batu, tinta tersebut menempel pada gambar yang berasal dari minyak, namun tidak pada daerah yang basah.Ketika dia menekankan sebuah kertas pada batu tersebut, Senefelder mencetak litografi yang pertama.

 

Percetakan Gravure

Gravure merupakan suatu proses intaglio. Kata intaglio berasal dari bahasa Italia yang memiliki arti mengukir atau memahat.Dalam percetakan gravure, image dicetak dari suatu cekungan, bukan pada permukaan datar atau timbul.Gravure berkembang dari seni memahat, sebuah metode percetakan ilustrasi yang ditemukan di Jerman sekitar tahun 1476.

Sebuah pemahatan dibuat dengan pengukiran gambar dengan tangan ke dalam sebuat plat logam datar menggunakan instrumen-instrumen tajam. Plat dilapis dengan tinta. Ketika pemahat mengelap bersih permukaan plat, sisa tinta akan terjebak pada cekungan gambar tersebut. Kertas kemudian akan ditempelkan pada permukaan plat dan menyerap sisa tinta yang berada di bawah permukaan plat lalu gambar tercetak.

Percetakan Gravure bekerja sesuai dengan prinsip pemahatan.Bagaimanapun juga, plat dibuat secara fotomekanik daripada diukir dengan tangan. Proses tersebut berkembang pada tahun 1878 oleh Karl Klic, seorang seniman Czech yzng menggunakan proses tersebut untuk membuat produksi karya seni berkualitas tinggi berkali-kali.

 

3Metode Percetakan Lain

Letterpress, litografi, dan gravure telah menjadi metode percetakan tradisional yang paling umum digunakan.Akan tetapi, teknologi dan peralatan yang maju belakangan ini telah memopulerkan beberapa metode lainnya, termasuk Screen Printing, Flexography, Heat Transfer Printing, dan Fotokopi.

 

Screen Printing

Disebut juga silk screening atau serigraphy, percetakan layar dilakukan dengan layar halus, biasanya terbuat dari kawat atau nilon yang dipasang pada suatu bingkai. Sebuah stensil diproduksi di atas layar untuk menutup area nongambar.(Image yang hendak dicetak dipotong dari atau diekspos ke stensil.)Tinta diperas melalui stensil dan layar ke atas bahan kain, kertas, atau bahan lainnya.

Karena tinta yang digunakan pada screen printing lebih banyak daripada metode percetakan lain, cetakan layar biasanya harus dikeringkan dahulu melalui pengering tinta sebelum dilekatkan. Proses ini sering digunakan dalam pembuatan cetakan seni, stiker decal, kartu ucapan, penyampulan, dan banyak produk lainnya.

 

Flexography

Flexography adalah suatu bentuk dari percetakan letterpress yang menggunakan web-fed rotary press. Proses ini meggunakan plat karet atau plastik yang elastis dan tinta yang tidak gampang luntur. Flexography merupakan salah satu metode percetakan paling sederhana dan semakin banyak digunakan dalam percetakan surat kabar. Proses ini diperkirakan akan menggantikan metode letterpress dalam percetakan surat kabar.

 

Heat Transfer Printing

Pada heat transfer printing, image pertama akan dicetak pada kertas dengan tinta khusus. Image yang telah ditintai kemudian ditransfer ke bahan kain atau material lain dengan menggunakan panas dan tekanan (biasanya ada unsur besi yang digunakan).Kaos biasanya dicetak dengan metode heat transfer.

 

Fotokopi

Fotokopi juga dikenal sebagai xerography.Ini merupakan metode percetakan yang cepat dan ekonomis yang digunakan berbagai bisnis untuk menyalin cepat surat-surat dan memoranda kantoran.

Fotokopi bekerja atas kelistrikan statik.Sebuah silinder rotasi, dibalut dengan selenium (elemen non-logam) dan dipacu dengan listrik statik yang berfungsi sebagai plat pencetak.Selenium tidak terpacu pada area non-gambar ketika terekspos cahaya.Image, cahaya diproyeksikan melalui sebuah lensa kepada silinder, menahan energi.Secara negatif, bubuk hitam yang dipacu tertarik kepada energi positif yang dipacu pada area bergambar pada silinder.Ketika kertas melewati silinder, kertas menerima image dari bubuk hitam.Kertas yang terbubuk lalu dihangatkan untuk membuat bubuk menempel ke kertas. Demikianlah proses dan tahapan percetakan.

PEMBELAJARAN BIG DATA

Pendidikan adalah salah satu sektor yang menjadi perhatian khusus pemerintah dari masa ke masa. Di setiap pergantian kekuasaan sektor ini tak luput dari perubahan kebijakan. Sudah beberapa kali pendidikan di Indonesia mengalami perubahan kurikulum, bahkan yang teranyar kurikulum 2013 dibatalkan untuk sebagian sekolah karena dinilai kurang tepat. Sudah saatnya pemerintah dan sekolah-sekolah mencoba menggandeng teknologi dalam permasalahannya ini. Salah satu teknologi yang sekiranya dapat membantu adalah analisis big data. Di beberapa sektor seperti pemasaran, big data memungkinkan iklan dapat menyasar pengguna tepat sasaran berkat analisis data-data personal pengguna.

Di sektor pendidikan hal semacam ini harusnya bisa menjadi solusi untuk mengatasi kesenjangan pendidikan yang selama ini terjadi. Tak dapat dipungkiri pendidikan di Indonesia bermasalah dengan kesenjangan kualitas cukup tinggi di beberapa daerah-daerah. Mungkin ini salah satu alasan Indonesia menerapkan ujian nasional dengan sebagai standar kelulusan, meski pada pemerintahan yang berkuasa sekarang kebijakan ini sedikit diubah berkat masukan dari beberapa pihak. Satu kata kunci yang bisa diambil dari sini adalah personalisasi. Setiap daerah, setiap sekolah, bahkan setiap anak mempunyai permasalahan yang berbeda-beda. Agak sedikit memaksakan memang jika pada akhirnya kebijakan atau metode pembelajaran yang diterapkan digeneralisir untuk semua pihak. Kasus iklan yang tepat sasaran bisa dijadikan contoh bagaimana seharusnya metode pembelajaran bisa dengan tepat menyasar siswa-siswa sesuai dengan permasalahan dan kebutuhannya masing-masing. Teknologi tak hanya mengubah kertas menjadi berkas digital. Big data secara khusus mampu memberikan analisis dan insight dari data-data yang pada akhirnya digunakan untuk menunjang perumusan suatu kebijakan atau solusi.

Bagaimana penerapan big data di bidang pendidikan

Tentu masih segar di ingatan kita tentang rencana pemerintah Indonesia mengganti buku pelajaran dengan tablet. Rencana ini bisa menjadi sebuah langkah awal untuk masuknya teknologi big data di sektor pendidikan. Dengan asumsi satu siswa menggunakan satu buah tablet kemungkinan untuk memantau siswa bisa lebih secara personal. Selain berfungsi sebagai buku, tablet tersebut juga bisa menjadi media untuk mengerjakan tugas atau soal-soal ujian. Di sinilah nantinya big data mengambil peran.

Data-data hasil pengerjaan tugas dapat diambil dan dianalisis secara lebih personal.

Dengan data tersebut selain hasil atau nilai akhir, pendidik atau orang tua bisa mengetahui apa saja yang telah dipelajari serta kendala-kendala dalam proses belajar siswa secara lebih rinci. Di New York dan Washington, inisiatif seperti ini sudah diberitakan sejak tahun lalu, meski banyak menuai pro dan kontra tentang adanya isu pelanggaran privasi. Selain menghasilkan data yang lebih mendetil, penerapan teknologi big data juga dapat dibarengi dengan analisis prediktif untuk menentukan pembelajaran seperti apa yang cocok untuk setiap masing-masing siswa. Rekam jejak seperti soal apa yang dikerjakan, soal mana yang menjadi permasalahan serta pola jawaban dari siswa dapat dikumpulkan dan dirumuskan menjadi sebuah standar untuk memberikan sebuah metode pembelajaran yang lebih baik. Tentu ini semua tidak mudah, tapi tidak pula mustahil. Tak ada salahnya menggantungkan masa depan pendidikan kita pada teknologi. Toh pada dasarnya teknologi diciptakan untuk mempermudah segala urusan manusia. Khusus untuk sektor pendidikan yang mempunyai masalah tentang perbedaan kebutuhan pendidikan, saya rasa big data menjadi salah satu jalan keluar yang pas.

Konsep Big Data

Di berbagai organisasi, terminologi “data science”, “big data”, dan “hadoop” seakan sudah menjadi setali tiga uang. Kita akan jarang mendengar suatu diskusi atau pembicaraan tentang salah satunya tanpa disertai yang lainnya. Kalau melihat dari trend, data science adalah sebuah terminologi yang mulai ngetrend di tahun 2013; ketika Hadoop dan big data sudah menjadi buzzword di berbagai organisasi. Kita bisa melihat hal tersebut dari google search trend.

Dari grafik search trend yang sama, bisa kita lihat bahwa popularitas Hadoop sangat berhubungan erat dengan popularitas big data dan data science. Karena ini adalah blog yang berhubungan dengan statistik, saya tidak bisa mengatakan bahwa popularitas Hadoop menyebabkan popularitas kedua term lainnya. Namun, saya bisa mengatakan bahwa popularitas Hadoop memiliki korelasi yang positif terhadap kedua term tersebut.

Artikel ini akan fokus dalam membahas big data. Hadoop akan di bahas di artikel lainnya di blog ini. Jadi, jangan lupa bookmark blog ini dan cek update artikelnya 1-2 minggu sekali. Sebelum membaca artikel ini, saya menyarankan kamu baca artikel ini dulu:

Untuk kamu yang sudah mulai membaca artikel ini, tapi belum punya gambaran data science itu makhluk seperti apa, berikut saya copy-paste definisinya dari Wikipedia,

“Data Science is the extraction of knowledge from large volumes of data that are structured or unstructured, which is a continuation of the field data mining and predictive analytics, also known as knowledge discovery and data mining (KDD).”

SPARKOL VIDEOSCRIBE (Video Animasi Keren dengan Sparkol)

  • Pengertian dan Kegunaan Sparkol Videoscribe

Saat ini perkembangan teknologi informasi sudah berkembang begitu pesat. Tidak hanya alat teknologi saja yang dihasilkan, akan tetapi sudah banyak juga software-software yang diciptakan, salah satunya ialah Software Sparkol Videoscribe. Software ini dikembangkan oleh salah satu perusahaan yang ada di inggris, tepatnya pada tahun 2012 software ini dirilis. Dan hebatnya lagi software ini sudah memiliki pengguna sebanyak 100.000 orang lebih, setelah setahun software ini dipublikasikan. Aplikasi ini adalah sarana yang paling tepat dan akurat karena dapat digunakan sebagai pengantar pembelajaran, serta sangat membantu memberikan pemahaman kepada peserta didik.

Sparkol Videoscribe adalah aplikasi yang digunakan untuk membuat sebuah video dengan animasi tulis tangan. Didalam aplikasi ini terdapat banyak animasi keren dan unik, sehingga akan membuat peserta didik lebih suka dan terhibur dalam kegiatan belajar mengajar. Namun tidak hanya itu, software ini juga dapat digunakan sebagai sarana promosi, presentasi, bisnis online dan kegiatan lainnya. Dengan adanya software ini, kita akan lebih mudah dalam menyampaikan pesan, karena kita tidak perlu menyajikan sesuatu yang panjang. Nah, lalu apa saja kegunaan Videoscribe??/

  1. Videoscribe dapat digunakan sebagai sarana promosi.
  2. Videoscribe dapat digunakan untuk kegiatan bisnis online.
  3. Videoscribe dapat digunakan sebagai sarana pengantar pembelajaran bagi guru atau dosen.
  4. Videoscribe dapat digunakan untuk peresentasi.
  5. Dan masih banyak lagi yang dapat kita lakaukan dengan menggunakan software ini.

 

  • Cara Menggunakan Sparkol Videoscribe

Setelah saya menjelaskan pengertian dan kegunaan Sparkol Videosribe, selanjutnya saya akan menjelaskan langkah-langkah bagaimana cara mengoperasikan atau menggunakan Videosribe tersebut.

  1. Pertama, Buka terlebih dahulu aplikasi sparkol
  2. lakukan login dengan email anda, dan pastikan email anda aktif kemudian klik start scribing yang terletak disebelah kiri bawah.
  3. Setelah berhasil masuk, maka akan muncul bagan kerja awal dari lembar kerja aktif sparkol. Kemudian, untuk menghilangkan tulisan yang ada pada lembar kerja tersebut, cukup lakukan klik secara sembarang, maka tulisan itu akan hilang dengan sendirinya.
  4. Didalam sparkol terdapat beberapa menu, dimana masing-masing dari menu tersebut memiliki fungsi tersendiri. Yang pertama, ada menu yang mirip dengan gambar pensil yang terletak di pojok kiri atas, didalam menu tersebut berisi sub menu didalamnya antara lain Favotite, Computer, Library, Dropbox, dan wrb URL. Menu bergambar pensil ini digunakan untuk menambahkan gambar yang sudah ada di komputer anda untuk dimasukan kedalam project anda.
  5. Selanjutnya disebelah menu bergambar pensil, terdapat menu yang menyerupai huruf T besar. Menu tersebut digunakan untuk menginput kata atau teks yang ingin kita masukan. Atau bisa dibilang itu adalah lembar kerja dari sparkol itu sendiri.
  6. Setelah itu terdapat menu yang menyerupai gambar nada. Menu tersebut digunakan untuk memasukan musik yang ingin anda gunakan. Namun perlu diketahui bahwa sparkol sendiri juga memiliki musik original yang cukup mumpuni untuk anda gunakan didalam project anda.
  7. Selain itu ada juga menu recorder, dimana menu tersebut digunakan untuk menginput rekaman atau musik suara rekaman untuk dimasukan ke dalam project yang akan kita buat.
  8. Dan yang terakhir ada Menu Setting (Pengaturan). Didalam menu ini terdapat fitur-fitur yang cukup mendukung untuk kerja kita. Jadi, fungsi dari menu ini ialah untuk mengganti animasi tangan bergerak dan juga paper atau lembar kerja kita.
  9. Apabila kita ingin menyimpan sebuah video yang telah kita buat, cukup lakukan klik Creat and Share this Video pada bagian kanan atas jendela kerja sparkol. Selesai deh…….

 

  • Cara Meng-Upload Video ke Youtube

Youtube merupakan layanan berbagi video terbesar yang dimiliki oleh Google. Dengan adanya Youtube ini, kita bisa berbagi video kepada orang banyak. Berikut ini adalah langkah-langkah meng-upload atau memasukan video ke youtube.

  1. Pastikan kita sudah memiliki akun Google/Gmail. Jika sudah memiliki, lakukan login menggunakan akun tersebut.
  2. Jika sudah login, langsung saja buka situs Youtube
  3. Setelah berada di halaman awal Youtube, klik Upload.
  4. Kemudian pilih tombol merah untuk memilih video yang akan di upload
  5. Pilih filenya, video mana yang akan anda upload kemudian klik open.
  6. Setelah memilih video, maka proses upload akan dimulai.
  7. Jika proses upload telah 100%, klik publish
  8. Kita akan diberi konfirmasi berupa link dari video tersebut. Klik link tersebut untuk melihat video yang kita upload tadi di youtube. Video telah berhasil diupload ke youtube.

DUNIA PENERBITAN DAN PROSES LAHIRNYA SEBUAH BUKU

Penerbitan sebuah buku melalu proses yang panjang dan memiliki banyak rintangan. Setidaknya ada 4 rekanan yang terlibat dalam penerbitan sebuah buku sehingga sampai di tangan seorang pembaca, yaitu pengarang, penerbit, percetakan, dan distributor. Buku dalam hal ini berarti semua karya yang diterbitkan melalui penerbit dan percetakan, jadi termasuk juga buku, majalah, buklet, dan lain-lain.

 

Penerbit

Suatu badan usaha yang mengkoordinasi 4 rekanan tersebut diatas. Untuk penerbit besar biasanya keempat unsur itu ada pada satu badan usaha. Namun tidak demikian dengan penerbit pemula dan berskala kecil dimana keempat unsur tersebut lebih sering berdiri masing-masing.

Ilustrasi dunia penerbitan :

 

Pengarang

 

 

 

Penerbit                       Percetakan

 

 

Distributor

 

Jenis Penerbit Menurut Buku Terbitannya

Secara lebih luas, penerbit dapat kita golongkan antara lain menurut jenis terbitannya. Dari sudut ini kita mengenal tiga kelompok besar penerbit, yaitu penerbit buku umum, penerbit buku anak-anak, dan penerbit khusus. Kelompok yang terakhir ini dapat dibagi lagi menjadi penerbit buku pelqjqran sekolah dasar dan menengah, penerbit buku universitas, dan penerbit buku ilmiah.

  • Penerbit Buku Umum

Pembaca sasaran penerbit ini adalah khalayak ramai yang sudah tentu sangat beragam, sukar dikenali, dan sukar diperkirakan. Porsi terbesar karya penerbit jenis ini adalah buku fiksi. Dalam hal ini, pengarang yang sudah sukses dan terkenal merupakan kekayaan penerbit yang tak ternilai. Puncak penjualan buku umum biasanya dicapai pada setahun pertama penerbitan, yaitu pada saat penerbit mempromosikan buku-buku terbitan terbarunya.

  • Penerbit Buku Anak-Anak

Pada penerbit jenbis ini, judul-judul lama merupakan modal utama karena pada umumnya buku anak-anak yang klasik selalu dicetak ulang. Agar menarik buat pembaca yang masih kecil-kecil, buku anak-anak biasanya sarat warna, sehingga biaya produksinya besar. Untuk mengatasi biaya besar itu, penerbit sering bekerja sama dengan penerbit lain. Khusunya penerbit luar negri untuk menerbitkan judul yang sama.

  • Penerbit Buku Khusus

Dalam kelompok ini terdapat penerbit buku pelajaran sekolah dasar dan menengah (selanjutnya disebut penerbit buku sekolah), penerbit buku universitas, dan penerbit buku ilmiah. Diperkirakan 65% penerbit di Indonesia bergerak dalam penerbitan buku sekolah (termasuk buku anak-anak), dan sekitar 15% menerbitkan buku universitas. Penerbit buku ilmiah jumlahnya sangat sedikit, diperkirakan tidak sampai 5% (ceramah ketua IKAPI, Juli 1990).

 

Adapun Tugas Penerbit adalah :

  1. Mencari naskah

Naskah bisa dicari dengan dua cara yaitu “hunting” dan naskah yang datang sendiri. Namun tidak semua naskah diterbitkan, faktor yang diperhatikan adalah :

  • Pertimbangan komersial

Karena penerbit adalah badan usaha, maka hanya buku yang laku sajalah yang diterbitkan. Tentunya hal ini memerlukan kejelian dan prediksi yang tepat. Hal ini bisa didapat dengan membaca situasi, masyarakat pembeli buku, dan pengalaman bertahun-tahun.

 

  • Pertimbangan Keamanan

Agar penerbit tidak dibebani resiko dekemudian hari karena buku yang diterbitkannya. Keamanan disini adalah keamanan politik juga keamanan moral

 

 

  1. Editor

Bila naskah sudah diterima maka dieditlah bahasanya, maksudnya adalah bahasanya diperbaiki dan diedit agar mudah dibaca sehingga semakin laku dipasaran. Namun hal ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengurangi substansi buku tersebut.

  1. Menentukan perwajahan

Yang dimaksud perwajahan adalah penampilan sampul, penataan layout, pemilihan huruf dan font dengan pertimbangan masyarakat pembaca, anak-anak, dewasa, orang tua, atau semua umur.

  1. Memilih percetakan

Langkah langkah pertimbangan memilih percetakan adalah :

  • Lihat beberapa hasil contoh cetakannya. Bersihkan hasilnya, meratakah tintanya dan tajamkah hasil cetakannya.
  • Wawancara sudah berapa lama berdiri. Semakin lama biasanya akan semakin bagus karena lebih berpengalaman.
  • Pilihlah percetakan yang bisa tepat waktu.

 

Pengarang

Pengarang adalah pemilik naskah yang sah yang dilindungi Undang-Undang. Pengarang mempunyai hak penuh atas karyanya, ia dapat melimpahkan karyanya kepada siapa saja dan sebagai apa. Sehingga hanya dari izin pengarahlah naskah tersebut dapat diterbitkan.

  • Imbalan

Dari setiap karya yang diterbitkan, pengarang berhak untuk mendapatkan imbalan atau royalti. Adapun besarnya tergantung perjanjian saat penyerahan pertama.

 

 

Percetakan

Pada percetakan naskah diproses, meliputi : setting, layout, proof, koreksi, pembuatan pelat, dan pencetakan

PROSES PENERBITAN BUKU

 

Menurut Manik Purba yang dikutip dalam sebuah website mengemukakan bahwa proses penerbitan buku adalah sebagai berikut :

  1. Misalkan anda sebagai pengarang ingin menegajukan naskah kumpulan puisi ke penerbit A.
  2. Yang anda ajukan cukup naskahnya dalam bentuk ketikan (misalnya Ms. Word) dan bisa disertai print outnya agar memudahkan penerbit dalam memproses naskah tersebut. Penerbit biasanya memberikan banyak kemudahan bagi pengarang yang sudah banyak mengarang buku. Penerbit mau saja menerima kiriman naskah melalui email dan sebagainya.
  3. Penerbit akan menentukan apakah naskah tersebut layak diterbitkan dan kirakira dibutuhkan masyarakat (ada penilaian terhadap isi naskah maupun kwalitas/bobot pengarangnya).
  4. Lalu penerbit akan mengontak pengarang dan membicarakan isi naskah maupun honor.
  5. Sistem honor tergantung sistem yang dianut oleh penerbit. Bisa bersifat langsam (seolah naskah tersebut dibeli oleh penerbit) dengan memberi harga pada naskah tersebut, misalnya dibeli seharga Rp 3.000.000.- dan dibayar secara sekaligus atau bertahap. Tergantung pengajuan penerbit dan disetujui oleh pengarang.
  6. Kerugian sistem ini bagi pengarang adalah: penerbit bisa mencetak naskah tersebut dalam jumlah banyak dan bisa dicetak beberapa kali, tanpa memberi honor tambahan lagi kepada pengarang.
  7. Bisa juga dengan sistem royalti dimana pengarang memperoleh persentase terhadap harga naskah/ buku tersebut. Rata-rata nilai royalti: 10% s/d 15% dari harga buku yang terjual. Pengarang-pengarang yang sudah terkenal sering ditawari honor yang tinggi karena penerbit yakin buku karangannya bakal laku keras. Misalnya: buku tersebut akan dicetak sebanyak 5.000 buah/eksamplar dan dijual dengan harga Rp 15.000.- per eksemplar. Maka pengarang akan memperoleh honor (dianggap semua buku terjual): 10% x 5.000 x Rp 15.000.- Sering pembayaran ini pun dilakukan secara bertahap misalnya 1 x 3 bulan atau 1 x 6 bulan. Bila buku tersebut dicetak ulang lagi, maka penerbit membuat perjanjian lagi dan pengarang akan memperoleh royalti lagi. Biasanya penerbit akan mengontak pengarang lagi untuk cetak ulang (karena bisa jadi pengarang tidak bersedia lagi dan mau pindah ke penerbit lain).
  8. Dengan menggunakan softcopy naskah yang diberikan dalam bentuk ketikan Microsoft Word tersebut, penerbit akan mengolahnya dan mengatur layout serta membuat desain covernya. Desain cover bisa juga diajukan oleh pengarang bila pengarang juga seorang yang ahli dalam desain. Setelah desain cover dan layout isi buku telah selesai, maka akan dimulai proses cetak.
  9. Proses cetak sering dimulai dengan mencetak contoh (dummy) dulu dan melihat hasilnya agar kelak tidak terjadi kesalahan besar. Setelah itu akan dilakukan proses cetak sejumlah yang diinginkan (misalnya: 5.000 buah buku).
  10. Penerbit akan memberikan buku contoh hasil cetakan bagi pengarang untuk file pribadinya dan kemudian penerbit akan melakukan pembayaran kepada pengarang sesuai perjanjian yang telah disepakati/ditandatangani. Bila buku tersebut ingin dicetak terus dan ternyata pengarangnya telah meninggal, maka perjanjian dan hak pembayaran royalti akan diberikan kepada ahli waris (istri/ anaknya) dan seterusnya penerbit akan berurusan dengan ahli warisnya.
  11. Penerbit akan menyebarkan buku tersebut ke toko buku untuk dibeli oleh masyarakat.
  12. Perjanjian Royalti adalah antara pengarang dan penerbit, sedangkan Hak Cipta adalah Hak Pengarang yang bisa diurus oleh pengarang dengan mendaftarkannya ke Departement Kehakiman dan HAM, Direktorat Hak Cipta. Penerbit tidak mengurus Hak Cipta karena Hak Cipta adalah urusan pengarang (kecuali naskah tersebut telah dibeli oleh Penerbit dan sepenuhnya menjadi hak milik penerbit). Tidak banyak buku yang didaftarkan Hak Ciptanya oleh pengarang, biasanya buku-buku yang sangat terkenal atau buku yang bakal dibutuhkan terus yang didaftarkan Hak Ciptanya oleh pengarang.

 

 

 

 

PANDUAN PENULISAN DAN PENERBITAN BUKU TEKS PENERBIT ERLANGGA

 

Sampul Buku

Sampul buku bagian depan memuat:

  1. Judul buku : Judul harus spesifik dan relevan sesuai dengan isi buku dan menggunakan kata-kata kunci dan powerful.
  2. Nama penulis : Nama penulis ditulis lengkap, tidak menggunakan nama samaran sesuai dengan ketentuan penulis buku ilmiah.
  3. Logo atau nama penerbit bila sudah diterbitkan.

 

Bagian pembuka

Bagian pembuka buku terdiri dari:

  1. Halaman hak cipta (copyright) untuk buku yang diterbitkan.
  2. Kata Pengantar (Forewords)

Isi kata pengantar biasanya terdiri dari: alasan penulis menulis buku tersebut tujuan, cakupan isi buku, cara pengunaannya, ucapan terima kasih atas semua pihak yang membantu hingga buku tersebut terbit

  1. Daftar isi terdiri dari judul bab (chapter title), judul sub-bab (headings) dan judul sussub bab (sub-headings). Daftar isi disusun:
  • Berdasarkan urutan proses, untuk buku yang berhubungan dengan keterampilan (skill), metode atau cara melakukan sesuatu,
  • Dari yang umum ke yang specifik untuk buku yang berkaitan dengan pengetahuan (cognitive), teori, konsep atau kebijakan.
  • Dari tingkat pemahaman yang sederhana ke tingkat yang semakin sulit untuk buku yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, ilmu murni/pasti, dsb.

Bagian utama

Bagian utama terdiri dari judul-judul bab. Jumlah bab disarankan minimal ada enam (6) judul bab untuk buku dengan minimal enam puluh (60) halaman dalam kertas A4, font 12 dengan satu spasi.

Isi bagian utama

  1. Judul-judul bab merupakan bagian-bagian judul buku yang paling relevan.
  2. Judul bab sebaiknya berupa frasa bukan kalimat atau pertanyaan dan kosisten.
  3. Judul bab harus benar-benar relevan dengan judul buku dan saling mengikat/berhubungan satu dengan yang lainnya
  4. Judul sub-bab (headings) harus relevan dan mempunyai ikatan yang kuat dengan judul bab. Judul sub-bab didukung oleh judul sub-sub bab (sub-headings) yang relevan.
  5. Judul bab tidak mengulang judul buku, judul sub-bab tidak mengulang judul bab. (Overlapping harus dihindari).

 

Pendahuluan

Dalam buku ilmiah atau ilmiah popular, pendahuluan sudah termasuk isi buku atau merupakan bab 1 (pertama); Judul bab tidak harus Pendahuluan tetapi isinya kurang lebih sama yaitu mencakup:

  1. Pengertian judul secara lengkap
  2. Perkembangan/latar belakang judul
  3. Ruang lingkup bahasan & uraian penjelasannya
  4. Tantangan mendatang

 

Penulisan Bab

Setiap bab mengandung tiga komponen: paragraf pembuka, paragraf utama dan paragraf penutup serta dekorasi. Peragraf pembuka untuk mengarahkan, memusatkan pikiran atau menarik pembaca pada substansi yang akan dibaca.

 

Paragraf pembuka

Paragraf memberikan latar belakang (gambaran umum) dan singkat tentang judul bab. Secara struktural, paragraf pembuka menyebutkan sejumlah sub-bab yang akan dibahas. Lebih rinci isi paragraf pembuka menurut Leo et al, 2007:29 adalah sebagai berikut:

  1. memberikan latar belakang informasi singkat tentang judul bab kepada pembaca;
  2. merangsang minat pembaca untuk terus melanjutkan membaca bagian berikutnya;
  3. menunjukkan susunan atau organisasi isi bab;
  4. memberitahukan bagian-bagian utama bab (sub-judul bab).
  5. menyatakan tujuan setiap bab/pelajaran yang akan dicapai.

 

Latar belakang menjawab sebagian dari pertanyaan berikut :

Apa, Di mana, Kapan Siapa, Mengapa atau Bagaimana? (ADIK SIMBA)

  1. Apakah masalah judul bab tersebut?
  2. Di mana masalah itu timbul?
  3. Kapan masalah itu timbul?
  4. Siapa actor atau orang yang terlibat di dalam masalah tersebut?
  5. Mengapa atau bagaimana masalah itu timbul?

Tehnik menarik pembaca dalam paragraf pembuka pada 5M:

  1. Menyatakan perkembangan masalah yang ada
  2. Memprovokasi atau merangsang perasaan pembaca
  3. Mengungkapkan fakta yang paling menonjol
  4. Menyatakan dengan ungkapan yang lucu atau meledek
  5. Mernyatakan kepercayaan, perhatian, atau pendapat masyarakat pada umumnya.

 

Paragraf utama

Paragraf utama membahas semua sub-judul (bagian-bagian) yang disebutkan dalam paragraf pembuka. Bagian-bagian paragraf utama mengikuti alur logis yang mengalir dan pertaliannya logis (coherent) mendukung dan mengembangkan ide utama. Ide utama biasanya berupa frasa dan muncul dalam kalimat utama yang pada umumnya merupakan kalimat pertama dalam setiap paragraf. Namun demikian para penulis yang sudah ahli mencantumkan ide utama tersebut tidak dalam kalimat pertama paragraf melainkan di tengah atau akhir paragraf. Setiap paragraf mengandung: (a) Kalimat utama (topic sentence) yang di dalamnya terkandung ide utama; ((b) Kalimat penjelas utama yang mendukung kalimat utama; (c) Kalimat penjelas berikutnya yang kendukung kalimat penjelas utama serta kalimat penjelas berikutnya; (d) kalimat penutup paragraf khusus untuk paragraf yang panjang bila diperlukan.

 

 

Paragraf penutup

Paragraf penutup biasanya berisi ringkasan, pernyataan ulang atau kesimpulan dilengkapi dengan komentar atau harapan penulis untuk dipikirkan atau disikapi oleh pembaca. Sering juga ditemukan latihan, pertanyaan, soal-soal, kasus, atau masalah yang berhubungan dengan judul bab untuk mengetahui pemahaman dan melatih keterampilan pembaca.

 

Dekorasi

Dekorasi perlu dibuat untuk menghilangkan kejenuhan pembaca, menarik perhatian pembaca, membuat pembaca lebih mudah memahami isi, dan untuk menghias tampilan. Dekorasi bab biasanya berupa gambar, ungkapan (kutipan), diagram, tabel, foto, ilustrasi dan sebagianya yang berhungan dengan bahasan bab.

 

Bahasa

Bahasa yang digunakan jelas, halus dan menarik, efisien dan konsisten mengikuti standar aturan penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Paragraf, kalimat dan kata tidak mengandung kesalahan yang serius. Jargon (istilah asing dalam bidang tertentu) boleh digunakan istimewa bila tidak sinonim yang pas untuk jargon tersebut. Slang (bahasa prokem, gaul, plesetan) tidak digunakan dalam buku ilmiah dan kata-kata ambigu serta tabu harus dihindari.

 

Bebas dari pelanggaran

Pelanggaran harus dihindari dalam tulisan akademis. Pelanggaran mencakup plagiarisme, libel, slander, isu-ise yang menyebabkan konflik dan mengandung gagasan yang tendensius. Plagiarisme yaitu menggunakan gagasan orang lain tanpa menyebutkan sumbernya. Kutipan ditulis sesuai dengan aturan yang berlaku. Libel merupakan pernyataan atau gambar yang tidak fair (salah) sehingga menimbulkan konflik antar suku, agama dan ras (SARA). Slander mengandung informasi yang salah dan sengaja dimasukan untuk menyatankan kejahatan atau kejelekan orang lain. Isu-isu yang menimbulkan konflik dan pendapat yang tenedesius juga perlu dihindari.

 

 

Penomoran

Buku text sekarang pada umumnya hampir tidak menggunakan nomor atau kalau mau pakai maksimal dua digit. Bila lebih dari dua digit, buku tersebut akan terlihat seperti buku ilmiah murni (skripsi, tesis, desertasi atau artikel jurnal) dan bukan buku text atau ilmiah populer. Penomoran 1.1, 1.2, dst. biasanya untuk gambar, ilustrasi atau diagram yang ada pada bab tersebut. Untuk mengurangi deretan nomor, pointers, daftar, dsb., kita gunakan paragraf dalam menjelaskan setiap nomor atau pointers. Kita pastikan bahwa buku memberikan informasi lengkap setiap aspek yang dibahas dalam bentuk narasi, bukan hanya pointpointnya saja.

 

 

Bagian penutup

Bagian pentup buku berisi daftar rujukan, lampiran (appendices) dan Biodata/CV penulis.

  1. Daftar rujukan

Buku sebaiknya memunyai rujukan minimal dua puluh (20) sumber, ini sama dengan syarat minimal jumlah referensi tugas akhir/skripsi mahasiswa DIV atau S1. Jumlah halaman. Daftar rujukan disusun sesuai atauran American Psychologist Association (APA), Modern Language Association (MLA) atau aturan lainnya.

  1. Lampiran

Lampiran berisi index, glossary, kunci jawaban, tapescript, dan informasi penting lainnya.

  1. Biodata/CV mencantumpakan pendidkan, pengalaman praktis dan akademis yang memberiakan kontribusi gagasan penulisan buku.
  2. Blurb (sampul belakang buku) merupakan penjelsan singkat tujuan dan isi buku dari penulis untuk menarik perhatian calon pembaca/pengguna buku agar membeli buku.

 

Jumlah halaman

Jumlah halaman draft naskah/buku diupayakan minimal enam puluh (60) halaman dengan kertas ukuran A4, ukuran huruf dua belas (12) Times New Roman dan berjarak satu spasi. Ini bisa dimengerti karena kajian sebuah judul buku akan dangkal bila kurang dari 60 halaman. Penerbit Gramedia mengharap buku yang diterbitkan berjumlah minimal 100 halaman dengan ukuran buku standar, jumlah 60 halaman draft tersebut di atas kurang lebih sama dengan 90 halaman bila sudah terbit.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Amelia, Y. dan  Kristanto H. 2014. Program Bantu Layanan pada Bagian Proses Penerbitan Buku UmumStudi Kasus: Penerbit Andi. Jurnal EKSIS Vol 07 No 02 November 2014: halaman 95 – 104

Dewi, K. dan  Proboyekti U. 2014. Implementasi Weighted Sum Model dan Least Square Method dalam Pemberian Nilai Dukung Kelayakan Penerbitan Buku Studi Kasus : Penerbit Andi. Jurnal EKSIS Vol 07 No 01 Mei 2014: halaman 13 – 27

Djuhro S M.Dunia Penerbitan dan Proses Lahirnya Sebuah Buku. Al-Maktabah

Erlangga Press. http://www.erlangga.col.id Panduan Penulisan & Penerbitan Buku Teks Penerbit Erlangga. Diakss pada 29 Maret 2016 21.15

KONSEP SERTA PROSEDUR PENGGUNAAN TEKNOLOGI RFID PADA PERPUSTAKAAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini telah berkembang dalam berbagai kegiatan di bidang keilmuan. Penerapan berbagai teknologi yang ada, tentunya akan memberi kemudahan pada suatu organisasi atau instansi untuk mengembangkan efisiensi pekerjaan dan kualitas layanan menjadi lebih baik. Salah satu instansi yang memanfaatkan perkembangan teknologi dalam layanannya adalah perpustakaan. Perpustakaan sebagai tempat berbagai sumber informasi, dalam hal ini dituntut untuk selalu memberikan yang terbaik bagi pemustakanya, baik dalam memaksimalkan bahan pustaka yang ada maupun layanan-layanan yang disediakan.

Menurut Williams dan Sawyer (2003) pengertian teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video. Teknologi informasi adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apapun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan dan menyebarkan informasi. Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer tetapi gabungan dari teknologi komputer dan teknologi komunikasi.

Perpustakaan erat kaitannya dengan penyediaan informasi, sesuai dengan pengertian perpustakaan menurut IFLA (International Federation Library Association) perpustakaan adalah tempat kumpulan materi tercetak dan non tercetak atau sumber informasi yang disusun secara sistematis, untuk digunakan oleh pemustaka. Dilihat dari pengertian di atas, dimana perpustakaan diartikan sebagai tempat terkumpulnya sumber informasi, maka dibutuhkan teknologi informasi untuk mendukung informasi tersebut agar mudah ditemukan dan dimanfaatkan oleh pemustaka. Dengan menggunakan teknologi yang canggih, perpustakaan diharapkan dapat berdampak bagi pemustaka agar lebih berminat untuk memanfaatkan berbagai layanan di perpustakaan.

 

1.    Teknologi Informasi

Keberadaan teknologi informasi tentu mempunyai pengaruh baik dari segi positif maupun negatif dalam berbagai kegiatan pelayanan di perpustakaan. Adapun dampak positif dari perkembangan teknologi informasi dalam kegiatan-kegiatan di perpustakaan adalah (Supriyanto: 2008):

  1. Meringankan beban pekerjaan pustakawan di perpustakaan sehingga pekerjaan lebih efektif dan efisien.
  2. Pertukaran informasi dan kerjasama dengan perpustakaan lain menjadi lebih mudah dan cepat tanpa harus bertatap muka secara langsung.
  3. Dapat meningkatkan citra perpustakaan karena mampu mengikuti perkembangan teknologi yang sesuai dengan perkembangan zaman.
  4. Dapat mempromosikan produk perpustakaan melalui website dengan mudah.
  5. Memberikan kemudahan dalam pengambilan keputusan terkait dengan pendendaan, pengadaan, wedding dan lain-lain.

 

2.    RFID (Radio Frequency Identification)

Sistem otomasi perpustakaan saat ini sudah dikombinasikan dengan menggunakan sistem identifikasi otomatis bahan pustaka, yang mana lebih mengefisienkan lagi pekerjaan di dalam perpustakaan. Sistem identifikasi otomatis yang selama ini banyak di pakai di perpustakaan adalah sistem barcode. Namun sistem barcode sudah mulai digantikan oleh penggunaan RFID.

Penggunaan barcode bila dibandingkan dengan penggunaan RFID sangat banyak perbedaannya, diantaranya sistem barcode hanya bisa dibaca, sedangkan RFID bisa dibaca dan dan ditulis ulang, untuk membaca dengan alat reader barcode harus disejajarkan sedangkan RFID tidak perlu disejajarkan, semua objek atau benda bisa dibaca secara bersamaan walau ditumpuk sekalipun, sedangkan barcode hanya membaca satu objek, RFID bisa digunakan untuk penjajaran.

 

3.    Pengertian RFID (Radio Frequency Identification)

RFID (Radio Frequency Identification) merupakan kombinasi dari frekuensi radio berbasis teknologi dan teknologi microchip. Informasi yang terkandung di dalam tag microchip dan ditempelkan pada bahan pustaka dapat dibaca menggunakan teknologi frekuensi radio. Sebuah alat pembaca (alias sensor, pemindai atau integrator) mencari antena pada tag dan mengambil informasi dari microchip dalam perangkat RFID. (Boss, Richard).

Pengertian RFID secara umum adalah sebuah teknologi terbaru untuk mengidentifikasi atau mendeteksi sebuah objek (benda/orang) dengan menggunakan gelombang radio, yang terdiri dari satu atau lebih alat pembaca/ transponder interogator dan RF transfer data yang dicapai dengan cara yang sesuai dimodulasi induktif atau memancarkan pembawa elektro-magnetik. Selain itu dapat digunakan sebagai pembawa data, dengan informasi yang ditulis dan diperbarui untuk tag pada saat digunakan.

Dengan menggunakaan RFID memungkinkan pengamanan dan penemuan kembali bahan pustaka di perpustakaan dengan mudah. Secara keseluruhan rak bahan pustaka dapat dibaca dengan alat pembaca sinyal pada portable scan reader. Kemudian pada hasil portable scan reader akan dilaporkan apakah ada bahan pustaka yang hilang atau dipinjam (keluar dari rak). Sebuah label RFID yang ditempelkan pada bahan pustaka akan mengidentifikasi bahan pustaka dan akan melindunginya. Ketika pemustaka melakukan pminjaman dan membawa bahan pustaka keluar dari perpustakaan maka label RFID akan terbaca oleh sistem. (Ahson, Syed: 2008).

 

4.    Komponen-komponen RFID

Komponen-komponen dari RFID yang pertama yaitu; tag RFID yang dapat berupa stiker, kertas atau plastik dengan beragam ukuran. Di dalam tag terdapat chip yang mampu menyimpan sejumlah informasi tertentu, yang kedua terminal reader RFID, terdiri atas RFID-reader dan antenna yang akan mempengaruhi jarak optimal identifikasi. Terminal RFID akan membaca atau mengubah informasi yang tersimpan dalam tag melalui frekuensi radio.

Ketika tag melakukan identifikasi, informasi yang tersimpan pada chip dalam tag dikode ulang oleh reader dan disimpan, dikirim ke server, atau dikomunikasikan kepada sistem perpustakaan terpadu bila sistem RFID dihubungkan dengan itu. Ketika tidak ada server, sebagian besar perangkat lunak disimpan di reader.  Terminal RFID terhubung langsung dengan system host computer, dimana mengatur alur informasi dari item-item yang terdeteksi dalam lingkup sistem RFID dan mengatur komunikasi antara tag dan reader (alat pembaca). Host bisa berupa stand-alone ataupun terhubung jaringan LAN/Internet untuk komunikasi dengan server.  Jenis konversi reader mencakup, stasiun kerja staf untuk meja sirkulasi dalam melakukan pekerjaan, pelindung diri stasiun pengisian dan pemakaian, reader untuk mengidentifikasi bahan pustaka yang dikembalikan dan pintu sensor untuk mengidentifikasi keamanan.

Sistem RFID di perpustakaan merupakan gabungan dari beberapa komponen. Beberapa komponen tersebut akan membuat mekanisme alur kerja di perpustakaan yang menjadikan perpustakaan yang bersangkutan berbeda dengan perpustakaan lainnya yang tidak menggunakan sistem RFID. Untuk mempersiapkan sistem tersebut maka berikut langkah-langkah:

  • Menginput deskripsi buku ke dalam tag RFID
  • Tempelkan tag RFID ke dalam buku
  • Masukkan buku ke dalam rak
  • Pindai buku dengan alat scanner genggam agar nantinya mempermudah shelving
  • Pemustaka mencari bahan pustaka di OPAC dan mencari ke jajaran rak
  • Kemudian peminjaman dilakukan secara mandiri (self service) dengan menggunakan alat self chek station
  • Buku yang dipinjam sudah melalui proses diatas tidak akan menjadi masalah ketika melewati pintu gerbang yang mana sudah dipasang alarm pengaman
  • Ketika pemustaka ingin mengembalikan buku maka bisa melalui alat book drop

 

5.    Penerapan RFID dalam Perpustakaan (Kelebihan dan Kelemahan)

Penerapan RFID dalam perpustakaan adalah penambahan teknologi terbaru yang digunakan dalam perpustakaan untuk kombinasi otomatisasi dan kegiatan keamanan dalam pemeliharaan dokumen baik di dalam perpustakaan atau ketika dokumen di luar perpustakaan (A. Narayanan, et.al.: 2007). RFID adalah teknologi terbaru untuk digunakan dalam sistem deteksi pencurian/ kehilangan bahan pustaka perpustakaan.

Sistem RFID mulai dipakai dalam perpustakaan pada akhir tahun 1990-an yang kegunaanya diantaranya tidak hanya mendeteksi hilangnya bahan pustaka, juga mempercepat kinerja staf dan pelaksanaannya, menyederhanakan dan mendukung kecepatan urusan dan pelaksanaan staf dan  dilaksanakan untuk tujuan pelacakan efisiensi dokumen di seluruh perpustakaan, mempermudah dan mempercepat pemakaian dokumen, keamanan bahan pustaka, inventarisasi, verifikasi dan penanganan di rak (Boss, 2009).

RFID memberikan keunggulan yang signifikan bila dibandingkan dengan penggunaan barcode dalam perpustakaan. Keunggulan utama adanya peningkatan kualitas pelayanan serta penghematan biaya operasional tenaga perpustakaan, karena teknologi RFID memungkinkan untuk penguna perpustakaan melakukan pelayanan mandiri (self-service) baik peminjaman maupun pengembalian bahan pustaka dengan menggunakan kartu anggota yang sudah ditanami chip RFID yang biasa disebut smartcard.

Dalam menerapkan teknologi baru maka akan terdapat segi positif dan segi negatifnya, begitu pula dalam sebuah perpustakaan maka akan ada kelebihan dan kelemahan dari teknologi RFID tersebut, diantara kelebihannya adalah: (Narayan: 2005 dan Boss: 2007):

  1. Kecepatan pengisian/pemakaian; penggunaan RFID mengurangi jumlah waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan sirkulasi dan inventarisasi karena tag RFID dapat dibaca dari jarak jauh.
  2. Penghematan waktu; dikaitkan dengan fakta-fakta informasi yang dapat dibaca dari tag RFID jauh lebih cepat dan beberapa bahan pustaka dalam tumpukan dapat dibaca pada waktu yang sama.
  3. Mempermudah layanan mandiri: sensor dapat membaca tag RFID yang telah dipasang dalam beberapa bahan pustaka yang dipinjam atau yang dikembalikan di waktu yang bersamaan.
  4. Kehandalannya tinggi; sistem RFID menghubungkan sensor untuk pintu keluar dan sistem sirkulasi untuk mengidentifikasi barang-barang yang keluar dari perpustakaan serta meminimalisir pencurian dan penghematan biaya.
  5. Inventarisasi dengan kecepatan tinggi; kemampuan untuk memindai bahan pustaka di rak tanpa menunjuk mereka keluar atau menghapusnya.
  6. Penanganan material (bahan pustaka) secara otomatis, termasuk menyortir bahan pustaka menurut kategori untuk diletakkan ditempat yang tidak dipakai.
  7. Umur tag panjang; Tag RFID berlangsung lebih lama dari barcode karena tidak adanya kontak langsung kepada item.
  8. Kegiatan sirkularsi cepat.

Disamping adanya keuntungan maka tidak bisa terlepas juga dari kekurangan penggunaan RFID dalam perpustakaan, beberapa kekurangan adalah (Narayan: 2005 dan Boos: 2007):

  1. Biaya yang dikeluarkan untuk pembelian komponen RFID tinggi.
  2. RFID rentan untuk berkompromi karena lapisan foil dari tag yang terlalu tebal kemungkinan bisa menghalangi sinyal radio dan memungkinkan pembatalan sinyal tersebut.
  3. Kemungkinan penghapusan/ pencabutan tag yang dipasang yang pada item (bahan pustaka)
  4. Masalah sensor keluar, pintu sensor harus membaca dua kali jarak alat pembaca lainnya, maksudnya walaupun dari jarak jauh, sensor harus bisa menjalankan fungsinya.
  5. Ancaman terhadap privasi; Adanya informasi pribadi pemustaka (user) yang terekam pada tag RFID (smart card).

 

Kesimpulan dan Saran

RFID (Radio Frequency Identification) merupakan sebuah teknologi baru nirkabel (wireless) yang unggul dan telah diterapkan di dalam dunia perpustakaan untuk mengembangkan layanan dan kinerja perpustakaan dalam hal identifikasi dan pengamanan, yang mana merupakan kemajuan teknologi yang berkelanjutan dari sistem barcode. Meskipun kelebihannya adalah identifikasi yang unik dan fleksibilitas dari RFID merupakan kabar baik, teknologi ini masih belum dipahami secara luas atau belum banyak diterapkan di lingkungan perpustakaan. Hal ini terlihat dari beberapa kekurangan yang ditimbulkan dari penerapan RFID di perpustakaan. Biaya yang dikeluarkan cukup tinggi untuk menggunakan teknologi ini dikarenakan dalam penerapannya, standarisasi dan inovasinya RFID terus berubah.

Penerapan RFID di perpustakaan yang masih relatif baru dan karenanya ada banyak fitur teknologi yang tidak dipahami oleh masyarakat umum. Perkembangan teknologi RFID terus menghasilkan kapasitas memori yang lebih besar. Diharapkan untuk kedepannya banyak perpustakaan di Indonesia bisa mengaplikasikan RFID dengan maksimal, agar staf perpustakaaan semakin maksimal pula dalam melaksananakan pekerjaan, dan dalam memberikan pelayanan kepada pemustaka. Selain itu perpustakaan yang sudah menerapkan RFID akan mempunyai nilai lebih serta akan mewujudkan perpustakaan yang modern sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

 

  1. Narayanan, et.al., Implementing RFID in Library: Methodologies, Advantages, and Disadvantages” tersedia di library.igcar.gov.in/readit-2005/conpro/lgw/s5-8.pdf atau di http://www.libsys.co.in/download/implementing_rfid_in_Libraries.pdf diakses pada tanggal 25 Maret 2016

 

Boss, Richard, 2007. RFID Technology for Libraries tersedia di http://staging.ala.org/ala/mgrps/divs/pla/plapublications/platechnotes/RFID-2007.pdf diakses pada tanggal 25 Maret 2016

 

Supriyanto, Wahyu dan Ahmad Muhsin, 2008. Teknologi Informasi Perpustakaan: Strategi Perancangan Perpustakaan Digital. Yogyakarta: Kanisius.

 

Membuat Layout Buku dengan Indesign

Membuat Layout Buku dengan Indesign – Adobe InDesign adalah aplikasi yang digunakan untuk desain layout atau publikasi. Adobe InDesign sering digunakan penerbit majalah, koran, biro cetak, dan biro iklan untuk mendesign produknya baik layout isi ataupun sampul. Sebelum Adobe mengeluarkan Adobe InDesign, Adobe telah mengeluarkan Adobe PageMaker yang berfungsi sebagai desain layout juga. tetapi saat ini Adobe Pagemaker sudah tidak lagi diproduksi.

Area kerja InDesign sendiri hampir mirip dengan PageMaker, yaitu terdiri dari sebuah window dokumen di mana kita bisa membuat gambar dan layout pada artwork, sebuah toolbox yang berisi tools untuk membuat gambar dan mengedit artwork, palettes yang dapat membantu memonitor dan mengubah artwork, dan menu yang berisi perintah untuk menjalankan tugas. Di dalam adobe Indesign, konsep layer juga diaplikasikan dalam pengaturan desain layout. Setiap dokumen selalu mempunyai paling sedikit sebuah layer.

Layer dapat diibaratkan sebagai lapisan transparan yang tidak saling berpengaruh antarlayer yang lain di bawahnya. Dengan menggunakan beberapa layer, dapat melakukan manipulasi objek lebih efektif. Dengan memanfaatkan layer ini, dapat melakukan editing secara bertahap. Saat berkonsentrasi pada teks, layer gambar dapat dinonaktifkan sehingga resource komputer tidak akan terkuras habis, yang menyebabkan komputer menjadi lebih lambat. Dengan menggunakan layer ini, kita dapat membuat beberapa alternatif desain sesuai dengan ide dan kreativitas, dengan beberapa variasi dalam bentuk maupun penempatan objeknya.

Umumnya, Adobe InDesign digunakan untuk melayout teks, majalah, koran, buku, poster dan segala bentuk keperluan cetak yang menggunakan lebih banyak text di dalamnya. Untuk kerperluan itulah maka fitur pengaturan/layout lebih di utamakan daripada fitur grafis lainnya. Kali ini kita coba berbagi sedikit tentang bagaimana membuat layout menggunakan Adobe InDesign. Kali ini saya menggunakan Adobe Indesign CS3.

Langkah Membuat Layout Buku dengan Indesign

Langkah 1

Buka New Document (ctrl+N) di menu File. Pada jendela “New Document” kamu bisa mengatur ukuran kertas/ bidang kerja yang kamu perlukan. Secara default, InDesign menampilkan ukuran dalam satuan “picas (p0)”, untuk mengubah ke dalam ukuran lain cukup ketikkan ukuran tersebut lengkap dengan jenis ukurannya (mis : 32 cm), In Design akan otomatis mengubahnya ke dalam satuan p0 kembali (tenang, kamu bisa ubah semua settingan ukuran ini ke dalam cm nanti).

Langkah 2

Untuk mengubah semua settingan jenis ukuran, cukup klik kanan di ruler atas dan samping kanan halaman kerja, lalu pilih settingan ukuran yang kamu perlukan. Maka semua pengaturan ukuran di InDesign akan berubah sesuai dengan jenis ukuran yang kamu pilih.

Langkah 3

Sebelum memasukkan tulisan, ada baiknya terlebih dahulu kita atur dulu layout dasar seperti pengaturan Nomor Halaman dan Peletakan Header / Footernya. Klik menu Pages, lalu double klik di menu Master. Master Page adalah lembar default untuk seluruh dokumen yang kamu buat, mudahnya, apapun yang kamu ketikkan/ input (baik tulisan, gambar maupun settingan margin) akan tampil di setiap halaman kerja.

Untuk mengatur margin (pastikan masih di dalam laman Master Page) input ukuran margin yang kamu inginkan. Non Aktifkan (klik) ikon link untuk input ukuran yang berbeda.

Bagi kamu yang terbiasa menggunakan MS Word, mungkin penyebutan settingan marginnya agak berbeda walau prinsipnya sama. Kalau di MS Word Left dan Right maka di InDesign penyebutannya Inside dan Outside. Pada menu Columns, Number untuk menentukan jumlah baris tulisan yang ingin kamu buat dan Guttter adalah jarak antara baris terebut. Silahkan berimprovisasi saja pada bagian ini sesuai degan kebutuhan. Pada tutorial ini, desainstudio menggunakan 2 columns dengan jarak 1 cm.

 

Langkah 4

Untuk membuat Header/Footer cukup tuliskan saja text dengan cara klik Text (T) lalu drag untuk membuat area text nya (di InDesign, kamu harus membuat area text terlebih dahulu dengan cara mendragnya). Jika Header/Footer kamu berupa gambar, kamu dapat memasukkannya dengan cara mengcopy gambar tersebut dari Adobe Illustrator, dsb. atau Ctrl+D untuk mengambil gambar dari file di komputer.

Langkah 5

Untuk Input Page Number, masukkan text (T) dengan cara men-drag-nya, ketikan 1 huruf (huruf apapun) select huruf tersebut, klik kanan maka akan muncul menu baru, pilih Insert Special Character/Markers/Current Page Number. Maka apapun huruf yang kamu ketikkan tadi akan berubah menjadi huruf “A”. Hal ini disesuaikan dengan judul Master Page (A-Master). Copy Page Number yang telah di set tadi ke halaman sebelahnya (di dalam Master Page terdapat dua halaman Master).

Langkah 6

Kalau semua layout Master sudah di set, berikutnya double klik di lembar 1 (lembar kerja). Di lembar inilah kita akan melakukan input text dan gambar yang kita perlukan untuk dokumen kita.

Langkah 7

Klik Text (T) lalu drag untuk membuat area teks yang diperlukan, ketik teks kamu (dalam contoh ini Saya menyesuaikan area text dengan layout yang sudah di buat sebelumnya)

Langkah 8

Untuk mengatur paragraph, buka Window/Type & Tables/Paragraph (Alt+Ctrl+T) dan atur paragraph yang kamu inginkan.

NB : Klik “Hyphenate” untuk memunculkan tanda sambung di paragraf yang terputus, atau matikan untuk menghapusnya.

Langkah 9

Jika tulisan kamu terpotong di ujung column, tanda Overset Text akan muncul. Klik tanda tersebut hingga muncul preview teks kecil di cursor kamu. Arahkan kursor tersebut ke column sebelahnya dan klik, otomatis tulisan yang terpotong akan dilanjutkan.

Langkah 10

Jika ingin menambah page, klik di menu Create new page. Lanjutkan tulisan kamu di page lanjutan ini. Dan otomatis, Page Number yang kamu set di Master Page tadi kini muncul secara continue. begitu juga Header/Footer yang telah dibuat.

Langkah 11

Sebelum file di simpan, perhatikan tanda Preflight Panel di sudut kiri bawah bar Jendela InDesign. Tanda ini akan berwarna merah jika masih ada error di dalam dokumen yang kita buat. Error disebabkan masih adanya link file yang missing di dalam file yang kita input atau adanya area text yang terpotong (overset text).

Langkah 12

Jika sudah selesai, kamu bisa menyimpan file dokumen kamu dalam format InDesign (.indd) untuk melanjutkan di kemudian hari, atau dalam format .Pdf jika sudah rampung semuanya.

Penyimpanan dalam format .PDF : File/Adobe PDF presets/High Quality Print. Pilih destinasi penyimpanan file, klik OK. Akan muncul jendela Export Adobe PDF, klik Export dan tunggu hingga selesai.

 

rumpunnektar.com

Teknologi Cloud

Keunggulan Teknologi Cloud Storage

Dengan mengadopsi penggunaan internet sebagai media simpannya, teknologi Cloud Storage nyatanya mempunyai banyak sekali keunggulan jika dibandingkan dengan media penyimpanan perangkat keras seperti CD, hard disk, portable disk atau bentuk yang lain. Secara umum ada 3 keunggulan teknologi Cloud Storage.

  1. Yang pertama adalah mengenai sisi Skalabilitas, maksudnya adalah penggunaan Cloud Storage dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari pengguna itu sendiri. Dengan penambahan perangkat keras, sebuah penyedia layanan Cloud Storage bisa meningkatkan daya tampung datanya. Dan bagi para pengguna tentunya menjadi pilihan yang lebih baik dan efektif dengan menyesuaikan kapasitas Cloud Storage yang diperlukan.
  2. Yang kedua adalah dalam hal aksesibiltas, maksudnya adalah kemudahan ketika anda ingin menggunakan layanan tersebut. Dengan adanya teknologi Cloud Storage, anda bisa dengan mudah mengunduh, membuka atau melakukan editing terhadap data yang telah tersimpan kapanpun dan dimanapun selama perangkat anda masih terkoneksi internet. Hal ini menjadi opsi yang sangat penting bagi para pengguna layanan Cloud Storage terutama bagi perusahaan yang membutuhkan bisa mengakses data yang diperlukan dengan lebih mudah dan cepat.
  3. Keuntungan yang ketiga dari teknologi Cloud Storage adalah masalah keamanan. Hal ini menjadi salah satu faktor yang paling penting karena para pengguna tentunya mengharapkan data yang tersimpan di Cloud Storage dapat terjaga keamanannya. Tidak hanya itu dengan menyimpan data digitalnya pada Cloud Storage akan mengurangi resiko kehilangan data jika terjadi masalah pada perangkat elektronik kita. Kejadian hilangnya data akibat kerusakan perangkat seperti komputer, laptop atau gadget lain pun bisa teratasi dengan adanya teknologi penyimpanan tersebut.

Hingga saat ini teknologi Cloud Storage masih terus dikembangkan dalam hal ragam pelayanannya. Beberapa penyedia Cloud Storage yang mengkhususkan pada jenis file tertentu seperti Cloud Storage music atau Cloud Storage gambar juga semakin banyak bermunculan. Perkembangan dari teknologi penyimpanan data digital tersebut nampaknya tidak akan pernah berhenti dan akan semakin canggih dari hari ke hari.

Penerapan Cloud Computing telah dilakukan oleh beberapa perusahaan IT ternama dunia seperti Google lewat aplikasi Google Drive, IBM lewat Blue Cord Initiative, Microsoft melalui sistem operasi nya yang berbasis Cloud Computing, Windows Azure dsb. Di kancah nasional sendiri penerapan teknologi Cloud juga dapat dilihat melalui penggunaan Point of Sale/program kasir.

Salah satu perusahaan yang mengembangkan produknya berbasis dengan sistem Cloud adalah DealPOS. Metode kerja Point of Sale (POS) ini adalah dengan mendistribusikan data penjualan toko retail yang telah diinput oleh kasir ke pemilik toko retail melalui internet dimanapun pemilik toko berada.  Selain itu, perusahaan telekomunikasi ternama nasional, Telkom juga turut mengembangkan sistem komputasi berbasis Cloud ini melalui Telkom Cloud dengan program Telkom VPS dan Telkom Collaboration yang diarahkan untuk pelanggan UKM (Usaha Kecil-Menengah).

 

Cara Kerja Sistem Cloud Computing

Berikut merupakan cara kerja penyimpanan data dan replikasi data pada pemanfaatan teknologi cloud computing. Dengan Cloud Computing komputer lokal tidak lagi harus menjalankan pekerjaan komputasi berat untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan, tidak perlu menginstal sebuah paket perangkat lunak untuk setiap komputer, kita hanya melakukan installasi operating system pada satu aplikasi[8]. Jaringan komputer yang membentuk awan (internet) menangani mereka sebagai gantinya. Server ini yang akan menjalankan semuanya aplikasi mulai dari e-mail, pengolah kata, sampai program analisis data yang kompleks. Ketika pengguna mengakses awan (internet) untuk sebuah website populer, banyak hal yang bisa terjadi. Pengguna Internet Protokol (IP) misalnya dapat digunakan untuk menetapkan dimana pengguna berada (geolocation). Domain Name System (DNS) jasa kemudian dapat mengarahkan pengguna ke sebuah cluster server yang dekat dengan pengguna sehingga situs bisa diakses dengan cepat dan dalam bahasa lokal mereka.

Pengguna tidak login ke server, tetapi mereka login ke layanan mereka menggunakan id sesi atau cookie yang telah didapatkan yang disimpan dalam browser mereka. Apa yang user lihat pada browser biasanya datang dari web server. Webservers menjalankan perangkat lunak dan menyajikan pengguna dengan cara interface yang digunakan untuk mengumpulkan perintah atau instruksi dari pengguna (klik, mengetik, upload dan lain-lain) Perintah-perintah ini kemudian diinterpretasikan oleh webservers atau diproses oleh server aplikasi. Informasi kemudian disimpan pada atau diambil dari database server atau file server dan pengguna kemudian disajikan dengan halaman yang telah diperbarui. Data di beberapa server disinkronisasikan di seluruh dunia untuk akses global cepat dan juga untuk mencegah kehilangan data. Web service telah memberikan mekanisme umum untuk pengiriman layanan, hal ini membuat service-oriented architecture (SOA) ideal untuk diterapkan. Tujuan dari SOA adalah untuk mengatasi persyaratan yang bebas digabungkan, berbasis standar, dan protocol-independent distributed computing. Dalam SOA, sumber daya perangkat lunak yang dikemas sebagai “layanan,” yang terdefinisi dengan baik, modul mandiri yang menyediakan fungsionalitas bisnis standar dan konteks jasa lainnya. Kematangan web service telah memungkinkan penciptaan layanan yang kuat yang dapat diakses berdasarkan permintaan, dengan cara yang seragam.

Sistem Cloud bekerja menggunakan internet sebagai server dalam mengolah data. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk login ke internet yang tersambung ke program untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan tanpa melakukan instalasi. Infrastruktur seperti media penyimpanan data dan juga instruksi/perintah dari pengguna disimpan secara virtual melalui jaringan internet kemudian perintah – perintah tersebut dilanjutkan ke server aplikasi. Setelah perintah diterima di server aplikasi kemudian data diproses dan pada proses final pengguna akan disajikan dengan halaman yang telah diperbaharui sesuai dengan instruksi yang diterima sebelumnya sehingga konsumen dapat merasakan manfaatnya. Contohnya lewat penggunaan email seperti Yahoo ataupun Gmail. Data di beberapa server diintegrasikan secara global tanpa harus mendownload software untuk menggunakannya. Pengguna hanya memerlukan koneksi internet dan semua data dikelola langsung oleh Yahoo dan juga Google. Software dan juga memori atas data pengguna tidak berada di komputer tetapi terintegrasi secara langsung melalui sistem Cloud menggunakan komputer yang terhubung ke internet.

 

Masalah Yang Dihadapi

Dunia komputasi awan merupakan dunia baru karena tidak semua orang mengetahui teknologi baru tersebut. Karena masih baru tersebut muncul beberapa masalah dalam pengenalannya ke dunia luar. Contohnya komputasi awan merupakan sarana penyimpanan data melalui jaringan internet maka internet wajib bagi pemakai komputasi awan apabila terjadi masalah dalam internet maka akan menyebabkan komputer tersebut menjadi lambat karena proses yang terlalu lama. Masalah lain adalah jika suatu perusahaan menggunakan komputasi awan dalam penyimpanan datanya maka akan sangat tergantung pada vendor (penyedia layanan komputasi awan) karena perusahaan tersebut tidak mempunyai server langsung dalam komputasi awan dan juga apabila vendor mempunyai layanan backup yang buruk atau server pada vendor rusak akan menyebabka kerugian besar pada perusahaan tersebut karena semua data yang tersimpan pada vendor akan mengalami masalah.

Jika ingin menggunakan komputasi awan juga harus tersedia bandwidth yang besar karena data yang keluar masuk dalam sebuah akun tidak sedikit, maka dari itu dibutuhkan bandwidth yang berukuran besar agar mampu menampung data yang ditransfer. Masalah keamanan dan privasi menjadi masalah baru karena jika kita sudah meletakkan suatu data dalam internet maka itu bisa dilihat oleh masyarakat luas apabila data tersebut sangat rahasia maka bisa menyebabkan kefatalan dalam mengelola sesuatu. Selain itu belum banyak dukungan dari berbagai pihak karena beberapa masalah dalam komputasi awan. Beberapa masalah yang timbul disebabkan karena masih barunya teknologi komputasi awan dalam penyimpanan sebuah data dalam internet. Masalah lain yang dapat timbul selain diatas adalah dengan banyak para peretas yang muncul dari berbagai dunia dalam meretas internet membuat vendor harus berhati-hati dalam mengelola sumber daya yang dipakai dalam komputasi awan.

 

Contoh Layanan Gratis Komputasi Awan (Cloud Storage)

  1. Google Drive, Google Drive adalah layanan penyimpanan Online yang dimiliki Google. Google Drive diluncurkan pada tanggal 24 April 2012. Sebenarnya Google Drive merupakan pengembangan dari Google Docs. Google Drive memberikan kapasitas penyimpanan sebesar 5GB kepada setiap penggunanya. Kapasitas tersebut dapat ditambahkan dengan melakukan pembayaran atau pembelian Storage. Penyimpanan file di Google Drive dapat memudahkan pemilik file dapat mengakses file tersebut kapanpun dan dimanapun dengan menggunakan komputer desktop, laptop, komputer tablet ataupun smartphone. File tersebut juga dapat dengan mudah dibagikan dengan orang lain untuk berbagi pakai ataupun melakukan kolaborasi dalam pengeditan. Ada beberapa fitur-fitur Google Drive, yaitu :
    1. Ruang penyimpanan
    2. Berbagi file (gambar, vidio, lagu, dan lain-lain)
    3. Fasilitas Pencarian
    4. Media backup
    5. Terintegrasi dengan layanan Google
  2. iCloud, merupakan layanan komputasi awan terbaru yang dipublikasikan oleh Apple Inc. dalam acara Apple Worldwide Developers Conference (WWDC) yang diadakan tanggal 6 Juni 2011 di San Fransisco. iCloud memungkinkan para penggunanya untuk mensinkronisasi data seperti foto, musik, dan dokumen ke dalam iPhone, iPad, iPod Touch, Mac dan komputer secara otomatis pada waktu yang bersamaan. Sehingga pengguna dapat mengaksesnya di mana saja dan kapan saja tanpa perlu mem-back up data secara manual. Ada beberapa fitur-fitur iCloud, yaitu :
    1. Ruang penyimpanan
    2. Media backup
    3. Editing file
    4. Berbagi file (gambar, vidio, lagu, dan lain-lain)
    5. Terintegrasi dengan layanan Apple
    6. Find my iPhone
  3. Dropbox, adalah layanan penyedia data berbasis web yang dioperasikan oleh Dropbox, Inc. Dropbox menggunakan sistem penyimpanan berjaringan yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan berbagi data serta berkas dengan pengguna lain di internet menggunakan sinkronisasi data. Dropbox didirikan pada tahun 2007 oleh lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT) Drew Houston dan Arash Ferdowsi dengan modal awal yang didapat dari Y Combinator. Dropbox menyediakan layanan baik gratis ataupun berbayar, masing-masing dengan keuntungan yang bervariasi. Pada tahun 2011 Dropbox juga meluncurkan “Dropbox for Teams”, sebuah layanan dari Dropbox yang dikhususkan untuk kelompok bisnis atau kelompok lainnya yang membutuhkan layanan untuk mengendalikan administrasi, tagihan yang terpusat, dan lain sebagainya. “Dropbox for Teams” tetap tersedia di situs web, namun harga yang ditawarkan berbeda dengan layanan Dropbox lainnya. Ada beberapa fitur-fitur Dropbox, yaitu :
    1. Ruang penyimpanan
    2. Sinkronisasi semua jenis file
    3. Berbagi file (gambar, vidio, lagu, dan lain-lain)
    4. Media backup
    5. Sebagai file hosting untuk website atau blog
  4. OneDrive, nama resminya Microsoft OneDrive, sebelumnya SkyDrive, Windows Live SkyDrive, dan Windows Live Folders) adalah layanan komputasi awan serupa dengan Dropbox dan Google Drive yang memungkinkan penggunanya mengunggah dan mensinkronkan berkas ke suatu penyimpanan awan dan kemudian mengaksesnya melalui peramban Web atau perangkat tertentu. Layanan ini dibuat oleh Microsoft dan merupakan bagian dari layanan daring Windows Live dan memungkinkan pengguna menyimpan berkas-berkasnya secara pribadi, membagikannya dengan orang-orang dalam kontak, atau menjadikan berkas-berkas bersifat umum. Berkas-berkas yang dibagikan untuk umum tidak memerlukan akun Microsoft untuk mengaksesnya.Setelah gugatan dari televisi penyiar Inggris BSkyB atas penggunaan kata “Sky”, Microsoft setuju pada Juli 2013 untuk mengubah nama layanan SkyDrive dalam “jangka waktu yang wajar”.[3] Microsoft mengumumkan pada 27 Januari 2014 bahwa SkyDrive akan diganti namanya menjadi OneDrive.
    1. Ruang penyimpanan
    2. Berbagi file (gambar, vidio, lagu, dan lain-lain)
    3. Media backup
    4. Terintegrasi dengan layanan Microsoft.